Untuk mengantisipasi agar anak didiknya tidak jatuh dalam kubangan narkoba, pihak sekolah sering memberikan pemahaman bahayanya memakai narkoba.
DARA –Peredaran gelap narkoba di lingkungan sekolah, perlu disikapi lebih serius lagi oleh berbagai pihak. Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Bandung Barat, harus lebih gencar mensosialisasikan perang anti Narkotika ke sekolah-sekolah, terutama sekolah madrasah yang ada di wilayah kerjanya.
“Saya berharap, BNNK Bandung Barat lebih gencar lagi terjun ke madrasah atau pesantren. Selama ini saya kira masih kurang greget,” ujar Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Cililin, AT Saepulloh, Selasa (28/6/2022).
Menurutnya, para kurir narkoba selalu berupaya mencari celah untuk mengedarkan barangnya. Tidak terkecuali ke sekolah-sekolah yang bisa dijadikan basis peredaran barang haram tersebut.
Jika saja pihak sekolah lengah, ini akan berbahaya bagi nasib anak bangsa. Oleh karena itu, BNNK Bandung Barat diminta untuk sering-sering terjun ke sekolah atau madrasah untuk mengantisipasi merebaknya pemakai narkoba.
Pihaknya, di sekolah sudah berupa keras agar anak didiknya tidak menyentuh barang haram itu. Bahkan pihak sekolah melarang keras para pendidik dan tenaga kependidikan lainnya, untuk tidak merokok di lingkungan sekolah.
Hal itu memberikan contoh pada anak didik, agar tidak melakukan hal yang sama.
Untuk mengantisipasi agar anak didiknya tidak jatuh dalam kubangan narkoba, pihak sekolah sering memberikan pemahaman bahayanya memakai narkoba.
“Upaya yang dilakukan, kita penguatan aqidah dengan pendekatan religi keimanan,” bebernya.
Terlebih di sekolahnya, telah memiliki duta anti narkoba yang diharapkan bisa memberikan pemahaman kuat terhadap anak didik lainnya.
Peran orangtua dalam persoalan ini kata AT cukup dominan pula. Pihak sekolah hanya bisa mengawasi anak didiknya ketika berada di lingkungan sekolah.
Selepas mereka dari sekolah, maka orangtua harus ketat mengawasi aktivitas keseharian anak-anaknya. “Kita juga suka mengadakan family gatering, ya salah satu tujuannya agar terjalin komunikasi antara orangtua dan sekolah,” jelasnya
AT juga mengkritisi Pemkab Bandung Barat yang kurang sigap memenuhi kebutuhan BNNK. Selama ini, BNNK Bandung Barat belum memiliki gedung, terutama ruang rehabilitasi bagi pasien korban narkoba.
“Sekolah, madrasah diminta waspadai peredaran narkoba. Tapi di sisi lain, perhatian pemerintah sangat minim,” ujar AT.
Sebaiknya sambung AT, Pemkab Bandung Barat memprioritaskan pengadaan gedung dan ruang rehabilitasi narkoba tersebut.
“Mudah-mudah saja Pemkab Bandung Barat memprioritaskan pengadaan gedung BNN plus ruang rehabilitasinya,” pungkas AT.
Editor: Maji