Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Suhardi Alius mengungkap saat ini ada sekitar 600 orang warga negara Indonesia (WNI) mantan anggota Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang masih mengungsi di Suriah.
DARA| JAKARTA- Kepala BNPT Suhardi Alius mengatakan para WNI eks ISIS itu tersebar di tiga camp pengungsi di Suriah. BNPT mendapatkan informasi tersebut dari beberapa lembaga intelijen negara Timur Tengah dan Palang Merah Internasional (International Commitee of the Red Cross/ ICRC).
“Di Al Roj, Al Hol, dan Ainisa. Tiga kamp. Jangan salah di sana ada tiga otoritas kekuasaan, ada SDF (Syrian Democratic Forces), ada Pemerintah Suriah, ada Pemerintah Kurdistan,” kata Suhardi pada jumpa pers di Gedung BUMN, Jakarta, Jumat (7/2), seperti dilansir CNN Indonesia.
Suhardi juga mengatakan sebelas orang WNI eks ISIS ada yang berada di Afghanistan. Mereka awalnya menetap di camp-camp Suriah, tetapi memutuskan untuk berpindah dalam beberapa hari terakhir.
Mantan Kadiv Humas Polri itu mengatakan meski sudah mengantongi informasi, BNPT tidak bisa memastikan langsung keberadaan para WNI itu. Sebab tiga kamp itu dijaga tiga otoritas yang masih dalam keadaan perang.
BNPT saat ini sedang mengakali kondisi tersebut lewat kerja sama dengan lembaga internasional yang memiliki akses.
“Yang punya akses itu hanya organisasi tertentu, badan intelijen middle east, Timur Tengah. Tapi saya sampaikan tolong masuk dong, ICRC kami minta juga supaya dapat itu (informasi soal WNI),” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan pihaknya telah memulai kajian tentang hal tersebut. Menurutnya, ada 660 orang WNI eks ISIS yang tersebar di negara-negara, seperti Afghanistan, Irak, dan Suriah.
Mahfud bilang pemerintah akan memutuskan apakah akan memulangkan atau tidak memulangkan mereka pada bulan Mei 2020. Keputusan akan dikeluarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Editor : Maji