DARA | SURABAYA -Bobotoh Persib Bandung dan Bonek Mania Persibaya Surabaya sama besar. Namun Bobotoh Persib lebih tersebar di seluruh Indonesia.
Mantan pemain Persib Bandung yang kini menjadi pelatih Persibaya Surabaya Djadjang Nurdjaman berpendapat Bonek Mania dan Bobotoh Persib sama memiliki militansi yang kuat terhadap tim yang didukungnya.
Persib Bandung Jumat malam (7/7/2019) ditantang Persibaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo dalam tanding pekan ketujuh Liga 1 2019.
Persebaran bobotoh Persib lanjut Djanur seperti dilansir cnnindonesia, lebih luas meski ada beberapa klub lain di Jawa Barat seperti PSGC Ciamis, Persika Karawang, hingga Persikab Kabupaten Bandung. Hal itu berbeda dengan pendukung Persebaya yang mayoritas terpusat di Surabaya.
Meski begitu menurut Djajang, kedua tim ini, Persebaya dan tim Maung Bandung memiliki basis suporter yang luar biasa.
“Boleh dikatakan Bobotoh lebih besar karena seluruh Jawa Barat. Kalau Bonek hanya Surabaya karena di sini [Jawa Timur] juga ada Arema, Persela, dan tim-tim lainnya. Itu saja perbedaannya,” ujar Djanur kepada awak media.
Bonek juga punya militansi tinggi saat mendukung Persebaya.Bonek juga punya militansi tinggi saat mendukung Persebaya.
Soal tekanan melatih dua klub dengan nama besar seperti Persebaya dan Persib, Djanur mengungkapkan ada satu kesamaan yaitu tekanan besar dari fan. Hal itu pula yang dirasakan pelatih berusia 60 tahun itu semasa masih melatih Persib dan saat ini di Persebaya.
“Tekanan ketika tidak dapat hasil yang sesuai, tekanannya sama. Apalagi sekarang di era media sosial,” ia mengungkapkan.
Di awal musim ini, posisi Djanur malah sempat goyang karena beragam hasil tak memuaskan Persebaya. Bahkan, Bonek sampai turun ke lapangan dan membentangkan spanduk ‘Jangan Bikin Malu Surabaya’ saat anak asuh Djanur menjamu Madura United pada leg pertama perempat final Piala Indonesia, 19 Juni lalu. Ketika itu laga diakhiri lebih cepat saat skor imbang 1-1.
Untungnya rapor penampilan tim Bajul Ijo membaik dalam dua laga terakhir di Liga 1 dengan mengalahkan Borneo FC 2-1 dan Persela Lamongan 3-2. Meskipun langkah Persebaya harus terhenti di perempat final Piala Indonesia karena disingkirkan Madura United.
Kendati tren anak asuhnya sedang positif, Djanur enggan jemawa. Selain mewaspadai kebangkitan Persib yang gagal menang dalam empat laga terakhir, Djanur juga tidak bisa memainkan Damian Lazio (sanksi), Oktafianus Fernando (cedera), dan Osvaldo Haay yang izin pulang ke Papua untuk mengikuti tes Aparat Sipil Negara (ASN).
“Persib dalam tekanan pasti akan bangkit dan motivasi lebih. Kami dua kali terpeleset di GBT dan tekanan juga luar biasa sehingga harus tampil dengan motivasi tinggi,” kata Djanur.
Bahan:cnnindonesia | editor:aldinar