Kehabisan napas akibat tertimpa reruntuhan rumah yang roboh tertimbun longsor, bocah tewas di perjalanan menuju rumah sakit. Saat itu bocah usia 14 tersebut sedang lelap menginap di rumah temannya.
DARA | SUKABUMI – Seprang bocah tewas, tertimbun longsor di Kampung Cidadap RT 10/02, Desa Muaradua, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa barat, Jumat, (6/12/2019) pukul 20.00 WIB.
Wakil Bupati Kabupaten Sukabumi, Adjo Sarjono, saat meninjau lokasi bencana, Sabtu (7/12/2019), menyampaikan duka citanya kepada keluarga korban bernama Aldan Maulana itu, “Saya pribadi dan atas nama pemda mengucapkan duka cita yang mendalam,” katanya, seraya menambahkan, longsor baru terjadi di Kampung ini.
Menurut Adjo, memasuki musim hujan tahun ini sudah terjadi puluhan bencana alam yang didominasi oleh bencana longsor. “Saya belum mendapat laporan terakhir, karena pendataan masih terus berjalan. Tapi yang saya dengar korban jiwa itu hanya di sini,” ujar dia.
Adjo juga mengingatkan, jika intensitas hujan tinggi warga selalu waspada, saat mendengar bunyi retakan segera keluar rumah. “Terutama yang rumahnya di atas atau bawa tebing, serta yang di atas rumahnya ada sawah atau selokan,” kata dia.
Dalam penuijauannya, Adjo mengunjungi rumah duka yang letaknya tak berjauhan dengan lokasi longsor. Sementara jenazah korban sudah dikebumikan di TPU Pasir Angin RT 16/03, Desa Muaradua, sekitar pukul 08.00 WIB.
Keterangan yang diperoleh, menyebutkan, korban saat itu sedang menginap di rumah temannya Asari (16). Namun naas, saat longsor terjadi korban sedang terlelap tidur.
“Saat kejadian, teman saya sedang tertidur. Saya mendengar retakan, langsung keluar rumah dan dinding kamar ambruk seketika,” ujar Asari.
Korban, menurut Asari, terjepit material rumah. Ia bersama warga bergegas untuk menolong korban.
Tapi, lanjut dia, longsor terjadi susulan dan menimbun tubuh korban sedalam dua meter. “Bersama warga, saya berusaha menolong temen saya itu. Karena lama dan kehabisan nafas, saat dilarikan ke rumah sakit, teman saya akhirnya meninggal,” katanya.***
Wartawan: Riri | Redaktur: Ayi Kusmawan