Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar acara Sosialisasi Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
DARA | Sosialisasi itu berlangsung di Gedung Islamic Center, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Kamis 16 Maret 2023.
Dihadiri Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Lasro Simbolon, Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat, Kombes Pol Mulia Nugraha, dan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Garut, Erna Sugiarti.
Kadisnakertrans Kabupaten Garut, Erna Sugiarti, mengatakan, Kabupaten Garut memiliki pencari kerja (pencaker) yang cukup banyak jumlahnya. Di tahun 2022 ada sekitar 22.682 pencari kerja yang membuat kartu kuning di Disnakertrans Kabupaten Garut, sedangkan untuk lapangan pekerjaan yang tersedia hanya kurang lebih untuk 12 ribu orang.
“Berarti hampir 50 persen ini para pencari kerja ini apakah dia menjadi wirausaha, ataukah dia menjadi penganggur, ataukah dia mungkin menjadi pahlawan devisa ya menjadi pekerja migran Indonesia,” ujarnya, Kamis (16/3/2023).
Maka dari itu, menurut Erna, pihaknya selama dua tahun ini telah mengevaluasi, membuat kajian, serta memberikan solusi terbaik untuk para pencari kerja melalui program Gerakan Tenaga Kerja Berkarya atau Gentra Karya.
“Sehingga kami bisa mengevaluasi ketika para pencari kerja yang sudah membuat kartu kuning di dinas tenaga kerja, mereka ada wajib melapor baik dari perusahaan maupun dari para pencari kerja itu sendiri, apakah mereka bekerja di perusahaan mana, dan perusahaan itu wajib melapor ke aplikasi kami aplikasi Gentra Karya,” ucapnya.
Erna menyebutkan, bahwa di aplikasi ini tidak hanya akses untuk perusahaan saja, namun pihaknya juga berusaha untuk mempertemukan antara pencari kerja dengan pemberi kerja.
“Kami membuka setiap lowongan-lowongan pekerjaan yang diinput oleh perusahaan-perusahaan, kami di Kabupaten Garut yang terdaftar ada 700 selian perusahaan, tetapi perusahaan yang cukup besar menyerap tenaga kerja cukup besar kurang lebih 58 ribu orang, itu adalah tenaga kerja industri yang padat karya,” katanya.
Erna menuturkan, saat ini Kabupaten Garut telah memiliki kurang lebih 54 Balai Latihan Kerja (BLK) komunitas yang ada di pondok pesantren guna meningkatkan kompetensi alumni pesantren ataupun anak-anak pesantren.
Sementara itu, Deputi Penempatan dan Pelindungan Kawasan Amerika dan Pasifik BP2MI, Lasro Simbolon, menyebutkan, jika sebelum Pandemi Covid-19 menyerang, dalam satu tahun rata-rata Indonesia mengirim PMI sebanyak 276 ribu orang. Namun, akibat adanya pembatasan hingga lockdown di beberapa negara, angka PMI yang dikirimkan oleh pihaknya terus menurun.
“Nah, Alhamdulillah lockdown mulai dibuka, beberapa negara sudah membuka perbatasan kita juga siap ya, kita juga nggak mau asal kirimkan, itu tahun 2022 itu sudah angka 176 ribu, dan 3 bulan terakhir ini mudah-mudahan ini akan normal (dan) sudah angka-angka normal ini,” ucapnya.
Menurut Lasro, ada beberapa negara yang menjadi tujuan dari PMI seperti Hongkong, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, Singapura, Brunei, Jepang, hingga beberapa negara di Eropa seperti Italia. Guna melindungi PMI yang bekerja di luar negeri, ungkapnya, BP2MI melakukan beberapa upaya salah satunya yakni tata kelola penempatan yang baik, karena menurutnya jika tata kelola penempatan sudah benar maka pelindungannya pun kuat.
“Selain itu, guna melindungi PMI ini kami juga terus berkomunikasi dengan seluruh stakeholder di dalam dan di luar negeri guna memastikan pelindungan terhadap ,” katanya.
Dalam kesempatan ini juga, Lasto mengapresiasi langkah yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, khususnya kepada Bupati Garut, Rudy Gunawan beserta jajaran, yang sudah menganggarkan anggaran untuk pelatihan warganya, khususnya untuk menyiapkan tenaga kerja yang siap bekerja di luar negeri.
Editor: denkur