Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) hanya memiliki satu tangki yang biasa dipergunakan untuk mensuplay air bersih ke daerah.
DARA | Jangkauan tangki tersebut sangat terbatas karena wilayah KBB cukup luas dengan 165 desa, yang berada di 16 kecamatan.
“Idealnya kita bisa memiliki 5 tangki, untuk melayani kebutuhan masyarakat. Terutama pada musim kemarau seperti sekarang ini, sangat kita butuhkan untuk mensuplay air bersih warga,” kata Kepala BPBD KBB, Djarot Prasetyo di Ngamprah, Senin (21/8/2023).
Lima tangki tersebut bisa dipergunakan untuk operasional melayani warga menuju berbagai arah di wilayah KBB.
Hanya dengan satu tangki, kata Djarot pelayanan pada warga kurang maksimal. Padahal pada musim kemarau saat ini saja, permohonan air bersih dari warga mulai bermunculan
Pihaknya baru melayani dua titik suplay air bersih yakni di Desa Gunung Masigit dan GBR Desa Cilame. Itupun berdasarkan pengajuan dari kecamatan setempat yang disampaikan ke Pemkab Bandung Barat.
“Kita sudah mengajukan supaya ditambah (tangki), biar kita maksimal memberikan pelayanannya,” ujar Djarot.
Menurutnya, untuk musim kemarau di wilayah KBB ada beberapa daerah yang rentan kekurangan air bersih seperti di wilayah Kecamatan Gununghalu, Kecamatan Cipatat, Kecamatan Batujajar dan Kecamatan Ngamprah.
Ia berharap tahun ini kemarau tidak berkepanjangan, sehingga tidak banyak daerah yang alami kekeringan dan kekurangan air bersih.
Berdasarkan prediksi BMKG, puncak badai El Nino terjadi pada September 2023. “Tapi mudah-mudahan saja, pas badai El Nino bulan September nanti tidak terlalu besar,” harap Djarot.
Editor: denkur