BPBD Cianjur Catat 53.205 Jiwa Terdampak Kekeringan

Selasa, 30 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: dara.co.id/Purwanda

Foto: dara.co.id/Purwanda

DARA | CIANJUR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mencatat, 53.205 jiwa atau 16.989 KK di wilayah itu terdampak kekeringan. Bahkan, mereka yang tersebar di lima kecamatan tersebut mengalami krisis air bersih, akibat kemarau.

“Ada lima kecamatan yang dilaporkan mengalami krisis air bersih. Kelima kecamatan itu yakni Sukanagara, Sindangbarang, Agrabinta, Cibinong, dan Cidaun,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Sugeng Supriyatno, kepada wartawan, Selasa (30/7/2019).

Sugeng menyebutkan, di Kecamatan Sukanagara terdapat 1.648 KK atau 5.186 jiwa, Sindangbarang 2.144 KK atau 6.570 jiwa, Agrabinta 2.590 KK atau 7.959 jiwa, Cibinong 9.963 KK atau 31.144 jiwa, dan di Kecamatan Cidaun terdapat 674 KK atau 2.356 jiwa. Semua wilayah tersebut berada di selatan Cianjur.

“Kekeringan itu ada yang berdampak terhadap lahan pertanian, ada juga yang berdampak terhadap krisis air bersih. Di Sindangbarang, Agrabinta, serta di Cibinong, itu hampir semua desa mengalami krisis air bersih,” ujar Sugeng.

Sugeng mengungkapkan, meskipun saat ini sudah mengalami kemarau, masih terdapat sumber-sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk lahan-lahan pertanian.  Untuk wilayah yang mengalami krisis air bersih, BPBD berkoordinasi dengan Perumdam Tirta Mukti maupun Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Diperkimtan) Kabupaten Cianjur untuk mendistribusikan bantuan.

“Seperti di Kecamatan Karangtengah, masih ada petani yang bercocok tanam. Itu berarti masih ada sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk pengairan,” katanya.

Sugeng mengaku, BPBD juga sudah menyiagakan tangki seandainya Perumdam Tirta Mukti atau Disperkimtan Cianjur kekurangan armada untuk  menyalurkan air bersih. Di BPBD terdapat satu unit armada yang siap siaga bersama dengan air bersihnya.

“Ini cukup menghambat juga, karena kita baru memiliki satu armada mobil tanki. Idealnya kita harus memiliki tiga sampai empat unit armada tangki air bersih,” katanya.***

Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat
Sekilas Mengenal Golok Cisaat Sukabumi
Bhakti Sosial, Polres Sukabumi Gelar Operasi Katarak Gratis
Penambang Ilegal di Subang Bandel, Pj. Bupati Gandeng Sekda Jabar Tinjau Lokasi
Seorang Perempuan Tewas di Pematang Sawah, Mulutnya Berdarah, Celana Korban Robek
BIJB Siap Layani Jamaah Haji Jabar tahun 2025, Dedi Taufik : Kuantitas Ditambah
Pengurusan PBG Kurang dari 3 Jam Diterapkan di 27 Kabupaten/Kota se-Jawa Barat
Dinilai Peduli Lingkungan, Sejumlah Perusahaan di Jabar Terima Sertifikat Biru
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 19 Januari 2025 - 21:52 WIB

Banjir Bandang Sungai Cipager Cirebon, DBMPR Jabar Tetapkan Tanggap Darurat

Sabtu, 18 Januari 2025 - 22:40 WIB

Sekilas Mengenal Golok Cisaat Sukabumi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 22:23 WIB

Bhakti Sosial, Polres Sukabumi Gelar Operasi Katarak Gratis

Sabtu, 18 Januari 2025 - 12:24 WIB

Penambang Ilegal di Subang Bandel, Pj. Bupati Gandeng Sekda Jabar Tinjau Lokasi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 11:30 WIB

Seorang Perempuan Tewas di Pematang Sawah, Mulutnya Berdarah, Celana Korban Robek

Berita Terbaru

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Mengenal Gejala dan Penanganan Gangguan Mental

Senin, 20 Jan 2025 - 09:44 WIB

Ilustrasi (Foto: Kemenkes)

RAGAM

Inilah Tujuh Cara Efektif Mengatasi Stres Kerja

Senin, 20 Jan 2025 - 09:32 WIB