BPBD Cianjur Dirikan Tenda Darurat untuk Tempat Belajar Siswa

Jumat, 14 Februari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejumlah petugas BPBD Kabupaten Cianjur membersihkan sisa-sisa material bangunan di Kampung/Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang ambruk akibat diterjang hujan deras disertai angin kencang, Rabu (12/2/2020).
Foto: Purwanda/dara.co.id

Sejumlah petugas BPBD Kabupaten Cianjur membersihkan sisa-sisa material bangunan di Kampung/Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang ambruk akibat diterjang hujan deras disertai angin kencang, Rabu (12/2/2020). Foto: Purwanda/dara.co.id

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mendirikan tenda darurat untuk tempat belajar para siswa DTA Hidayatul Mubtadin di Kampung/Desa Cihaur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang ambruk akibat diterjang hujan deras disertai angin kencang, Rabu (12/2/2020) lalu.

DARA | CIANJUR – Sekertaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mokhammad Irfan Sopyan menjelaskan, bencana yang menerjang Kecamatan Cibeber tersebut mengakibatkan sekitar empat rumah warga rusak, termasuk sebuah banguan Madrasah DTA Hidayatul Mubtadin yang mengalamai rusak berat.

“Akibat puting beliung tersebut dua dari tiga ruangan kelas dalam satu bangunan tersebut rusak, karena dikhawatirkan ambruk dan menimpa siswa sehingga di robohkan seluruhnya,” kata Irfan di lokasi, Jumat (14/2/2020).

Irfan menyebutkan, dalam proses pendirian tenda darurat, sekitar 150 siswa terpaksa diliburkan untuk sementara. Beruntung tidak ada siswa yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

“Tenda darurat untuk dijadikan ruang kelas sementara, agar semua siswa bisa kembali melakukan kegiatan belajar,” ujarnya.

Sementara itu seorang guru di Madrasah DTA Hidayatul Mubtadin, Enung mengisahkan, sebelum ambruk hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah tersebut.

“Tidak tahu sebabnya, namun sebelum kejadian hujan memang turun sangat deras dan angin kencang, setelah itu aliran listrik langsung mati,” kata Enung.

Menurutnya, bangunan yang ambruk adalah atap bagian depan. Sedangkan atap bagian belakang tertahan, namun kondisinya juga rusak. Bangunan madrasah tersebut terbagi ke dalam tiga ruang kelas dengan jumlah siswa sebanyak 150 orang

“Untungnya saat ambruk kegiatan belajar mengajar sudah selesai. Namun, dipastikan aktivitas belajar mengajar berhenti dulu untuk sementara,” jelasnya.***

Wartawan: Purwanda | Editor: Muhammad Zein

Berita Terkait

Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak
Elektabilitas Syakur-Putri Makin Moncer, Timses Jaga Kekompakan
Pemkab Sukabumi Raih Penghargaan sebagai Kabupaten Informatif
Soal APBD 2025, DPRD Kota Sukabumi Gelar Paripurna
Pemkab Sukabumi Buka Lowongan PPPK, Simak Ketentuan, Cara Daftar dan Jadwal Seleksi Dibawah Ini
Ikadam Garut Resmi Dukung Helmi Budiman-Yudi Nugraha Lasminingrat di Pilkada Garut 2024
Komitmen Putri Karlina Berikan Pelayanan yang Sama saat Jadi Wakil Bupati Garut
Bupati Sukabumi H Marwan Bersyukur Daerahnya Dijadikan Role Model Program MBG
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 15 November 2024 - 10:33 WIB

Jabar Tolak Judol dan Pinjol Ilegal, Bey: Ini Kesepakatan Semua Pihak

Kamis, 14 November 2024 - 16:58 WIB

Elektabilitas Syakur-Putri Makin Moncer, Timses Jaga Kekompakan

Kamis, 14 November 2024 - 16:48 WIB

Pemkab Sukabumi Raih Penghargaan sebagai Kabupaten Informatif

Kamis, 14 November 2024 - 16:40 WIB

Soal APBD 2025, DPRD Kota Sukabumi Gelar Paripurna

Kamis, 14 November 2024 - 12:17 WIB

Pemkab Sukabumi Buka Lowongan PPPK, Simak Ketentuan, Cara Daftar dan Jadwal Seleksi Dibawah Ini

Berita Terbaru