Pergerakan tanah di Cianjur terus dipantau pihak BPBD. Pos pantau [un dibuka 24 jam. 45 jiwa sudah dievakuasi, antisipasi hal yang tidak diharapkan.
DARA | CIANJUR -BPBD Cianjur menetapkan status siaga di lokasi pergerakan tanah di Kampung Cibadak RT02/08, Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Cianjur, Rabu (8/1/2020).
Selain menetapkan status siaga di wilayah itu, BPBD juga menyiapkan pos pantau 24 jam untuk mengawasi pergerakan tanah yang terus meluas di kawasan itu.
“Sebanyak 45 kepala keluarga (KK) dengan 150 jiwa di Kampung Cibadak pun telah kita evakuasi ke tempat yang lebih aman, terutama untuk malam hari. Karena, jika siang warga masih bisa kembali ke rumah mereka,” kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mokhmmad Irfan Sofyan, kepada wartawan, Kamis (9/1/2020).
Jumlah warga Kampung Cibadak, Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang diungsikan akibat pergerakan tanah terus bertambah. Disebutkan, penambahan jumlah warga yang mengungsi menyusul kondisi tanah yang labil, sehingga berpotensi terus bergerak.
“Dari alat ukur manual yang kita pasang di lokasi, menunjukkan adanya retakan baru. Tanah masih labil, bergerak terus, terlebih intensitas hujan juga tinggi di sini,” kata Irfan.
Saat ini, para korban ditampung di rumah-rumah warga yang dinilai aman, termasuk di pondok pesantren terdekat. “Kita juga sudah kordinasi dengan pihak PUPR terkait pengadaan air bersih di tempat-tempat penampungan atau pengungsian sementara,” ujarnya.
Irfan menyebutkan, ada dua retakan sepanjang 150 meter dengan lebar atau celah retakan antara 35-50 centimeter. “Kalau kedalaman retakan sekitar 2 meter hingga 2,5 meter,” ujarnya.
Disebutkan, lokasi retakan berada di areal persawahan yang posisinya di tebing di atas perkampungan penduduk.
“Untuk menghindari retakan yang lebih luas lagi, areal pesawahan terpaksa dikeringkan, aliran airnya kita stop dulu untuk mengurangi beban tanah,” ujarnya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: denkur