Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat masih menunggu hasil kajian Pusat Vulkanologi, Mitigasi dan Bencana Geologi (PVMBG) Bandung terkait pergerakan tanah yang terjadi disejumlah wilayah di Cianjur.
DARA | CIANJUR – Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mokhammad Irfan Sofyan, menyebutkan, PVMBG Bandung telah menerjunkan satu tim untuk meninjau dan meneliti kesejumlah lokasi bencana pergerakan tanah yang terjadi di wilayah Cianjur selatan dan utara.
“Ada sebanyak tujuh lokasi dari dua wilayah yaitu Kecamatan Sukaresmi dan Kadupandak yang dilakukan peninjauan dan kajian oleh PVMBG Bandung,” kata Irfan, kepada wartawan, Jumat (17/1/2020).
Irfan menyebutkan, terdapat empat lokasi di Kecamatan Sukaresmi yang dilakukan peninjauan dan kajian, di antaranya Kampung Cibadak, Desa Sukamahi.
Selain itu, terdapat tiga titik di Kecamatan Kadupandak, di antaranya Desa Wargaasih dan Desa Sindangsari.
“Hingga saat ini kami masih menunggu hasil dari PVMBG Bandung, namun untuk sementara pergerakan tanah diwilayah tersebut sudah berhenti, dan retakan sudah mulai ditutup,” ujarnya.
Meskipun pergerakan tanah di dua lokasi, baik di Kecamatan Sukaresmi dan Kecamatan Kadupandak telah berhenti. Namun, pihaknya tetap meminta masyarakat yang ada di wilayah itu untuk tetap meningkat kewaspadaan dan berhati-hati.
“Memang pergerakan tanah sudah tak lagi terjadi, tapi potensinya masih tinggi apalagi saat terjadi hujan deras dengan durasi yang lama,” ujarnya.
Irfan menambahkan, untuk dapat mengetahui hasil dari peninjauan dan kajian yang dilakukan PVMBG Bandung membutuhkan waktu sekitar dua pekan.
“Saat ini sejumlah warga yang mengungsi telah kembali ke rumahnya masing-masing dan melakukan aktivitas seperti biasa,” tandasnya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: denkur