Ratusan warga korban pergerakan tanah di Cibadak hingga kini masih berada di pengungsian. Namun, jangan khawatir Pemerintah Kabupaten Cianjur terus memberi pelayanan prima.
DARA | CIANJUR – Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat memastikan situasi sosial masyarakat terdampak pergerakan tanah di Kampung Cibadak, RT 002/ 008, Desa Sukamahi, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, kondusif. Mereka masih menempati rumah-rumah pengungsian.
Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Mokhmmad Irfan Sofyan, mengatakan, BPBD telah mendirikan pos pantau dan posko kesehatan untuk para pengungsi.
Kendati aktivitas warga sedikit terganggu, namun sejauh ini, situasi sosial masih kondusif, termasuk ketersediaan air bersih dan kondisi kesehatan.
“Warga yang terdampak pergerakan tanah masih diungsikan ke rumah-rumah penduduk yang lebih aman dan pondok pesantren. Sejauh ini, ada 181 jiwa yang terdampak dari 51 kepala keluarga,” kata Irfan kepada wartawan, Rabu (15/1/2020).
Sementara itu, lokasi pergerakan tanah di atas lereng perkampungan penduduk itu telah digaris polisi dan ditutup terpal untuk menghindari air hujan masuk ke dalam celah retakan tanah.
“Sebagai langkah antisipasi, agar retakan tidak terkena beban air yang dikhawatirkan berpotensi longsor. Terlebih, hampir setiap hari di lokasi hujan gerimis,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan, jelas Irfan, dari Jumat (10/1/2020) hingga sekarang tidak terdeteksi retakan baru. Kendati begitu, sebanyak 15 relawan tanggap bencana (Retana) BPBD tetap disiagakan dan giliran melakukan piket 24 jam.
“Sejak retak awal, setiap hari terus terjadi retakan, mulai 5 centimeter hingga 50 centimeter, hingga sekarang kedalaman celahnya sudah mencapai 2,5 meter. Namun, dari alat manual yang kita pasang di lokasi, sejak Jumat lalu sudah berhenti (tidak ada retakan baru),” ujarnya.
BPBD Cianjur sendiri masih menunggu tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terjun ke lokasi untuk melakukan kajian.
“Rencananya 16 Januari baru turun ke lokasi. Jadi, mudah-mudahan besok jadi,” ujar Irfan.
Nantinya, dari hasil kajian tersebut, BPBD akan menindaklanjutinya dengan melakukan langkah-langkah strategis, apakah masyarakat yang terdampak harus direlokasi permanen, atau dikembalikan ke rumahnya masing-masing.
“Karena itu, kita tidak ingin spekulatif. Jadi, action kita di lapangan selanjutnya, yah menunggu hasil kajian itu,” ujarnya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: denkur