DARA | BANDUNG – BPBD Kabupaten Bandung, Jawa Barat membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di sejumlah wilayah rawan bencana. Pembentukan Destana merupakan strategi dalam upaya Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di daerah ini.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung, H. Akhmad Djohara.,M.Si, mengatakan, dalam kurun waktu lima tahun sejak 2014 hingga tahun 2019, sudah terbentuk enam Destana di Kabupaten Bandung. Pada tahun 2019 terdapat satu desa pembentukan yakni di Desa Ciburial, Kecamatan Cimenyan.
Selain itu, juga tiga desa pengembangan yang sebelumnya terbentuk pada tahun 2014 yakni Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicalengka, Desa Lamajang Kecamatan Pangalengan dan Desa/Kecamatan Kutawaringin.Ini merupakan strategi PRB oleh pemerintah dengan cara menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Menurut dia, masyarakat yang berada di wilayah risiko bencana merupakan penerima dampak dan juga merespon langsung bencana. Karena itu, pembentukan Destana akan membangun masyarakat yang sadar bencana, memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dalam menghadapi potensi ancaman bencana.
“Selain itu, yang penting juga, mereka akan mampu memulihkan diri dengan segera dari segala dampak bencana. Siap untuk selamat, tangguh, tanggap dan mandiri,” ujar Akhamad.
Dia berharap, hadirnya Destana di Kabupaten Bandung bisa menjadi langkah strategis dalam menumbuhkan kemandirian masyarakat dalam PB. Juga meningkatkan respons time penanganan, adanya partisipatif masyarakat yang kuat serta adanya upaya preventif melalui mitigasi non structural guna meminimalisir korban.
Sementara, Kabid PK BPBD Hendra Hidayat menambahkan, bertepatan menjelang Bulan PRB tanggal 13 Oktober, pihaknya terus melakukan upaya preventif dalam PRB ke berbagai wilayah. Menurut Hendra, Peringatan Bulan PRB merupakan sarana untuk memperkuat pemahaman pemerintah, lembaga usaha dan masyarakat terhadap aktivitas PRB sebagai bagian dari investasi untuk ketangguhan.***
Editor: Ayi Kusmawan