“Posko tersebut ditempatkan di setiap kecamatan karena kami juga berkoordinasi dengan aparatur di kecamatan dan desa agar pelaporan kejadian bencana bisa cepat,” ujar Duddy.
DARA- Ancaman bencana alam tanah longsor dan banjir bandang di Kabupaten Bandung Barat (KBB) meningkat saat musim hujan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB meningkatkan kewaspadaan dengan mendirikan posko di 11 kecamatan zona merah.
Ke-11 kecamatan zona merah itu antara lain, Rongga, Gununghalu, Cipongkor, Sindangkerta, Cililin, Cipatat Saguling, Cisarua, Parongpong, Lembang, dan Ngamprah.
“Kami juga menyiapkan posko siaga bencana di setiap kecamatan, personel siaga 24 jam, dan ketersediaan peralatan yang dapat langsung diterjunkan ke lokasi bencana. Sebab saat ini bencana alam setiap hari selalu terjadi dan hampir merata di sejumlah kecamatan,” kata Kepala Pelaksana BPBD KBB Duddy Prabowo,, belum lama ini.
Di posko tersebut, ujar Duddy, akan disiapkan personel piket selama 24 jam bergiliran. Tujuannya untuk melakukan penanganan jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam dan petugas bisa langsung melakukan evakuasi warga terdampak secepat mungkin guna menghindari jatuhnya korban jiwa.
“Posko tersebut ditempatkan di setiap kecamatan karena kami juga berkoordinasi dengan aparatur di kecamatan dan desa agar pelaporan kejadian bencana bisa cepat,” ujar Duddy.
Duddy menyatakan, wilayah KBB terutama Kecamatan Lembang mendapat perhatian khusus dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil setelah wilayah ini diterjang bencana alam seperti longsor dan banjir bandang.
Sebagai bentuk antisipasi, ujar Duddy, langkah yang diambil BPBD KBB di antaranya melakukan rapat koordinasi terkait kesiapsiagaan daerah selama musim hujan dan menetapkan status siaga bencana banjir dan tanah longsor terhitung dari 1 November 2021 sampai 31 Mei 2022.
“Kami sudah melaksanakan semua instruksi dari gubernur, termasuk menetapkan status siaga 1 dalam menghadapi bencana hidrometeorologi,” tuturnya. (Advetorial)
Editor : Maji