BPKD KBB Genjot PAD dari 10 Objek Wisata Baru

Jumat, 5 Juli 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Salah satu objek wisata KBB,Kawah Gunung Tangkubanparahu. Foto: disparbud.jabarprov.go.id

Salah satu objek wisata KBB,Kawah Gunung Tangkubanparahu. Foto: disparbud.jabarprov.go.id

DARA | BANDUNG – Badan Peng­elolaan Keuangan Daerah Kabupaten Bandung Barat (BPKD KBB), Jawa Barat, akan bersinergi dengan Dinas Pariwisata dan Kebu­dayaan (Disparbud) setempat menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sepuluh objek wisata baru. Beberapa waktu lalu, Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, sempat mengunjungi  objek tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Ke­pala BPKD KBB, Agus­tina Piryanti, menyatakan, sepuluh objek wisata baru ini memi­liki potensi PAD cukup signifikan. Sehingga, pihaknya akan mengoptimalkan potensi tersebut.

“Selain menggali PAD, hadirnya ob­jek wisata yang baru ini harus berdampak juga pada perpu­taran ekonomi warga sekitar. Sehingga, warga di area wi­sata bisa merasakan dampak positifnya,” ujar Agustina, di Kantor Pemkab Bandung Barat, Ngamprah, Jumat (5/7/2019).

Agustina mencontohkan, warga bisa berjualan dalam me­menuhi kebutuhan para pen­gunjung yang datang. Bahkan, ke depan warga sekitar juga bisa membuat semacam ho­mestay untuk disewakan ke­pada para pengunjung.

“Me­nyewakan homestay untuk menginap itu merupakan salah satu potensi dalam me­numbuhkan ekonomi baru bagi warga. Ada juga warga yang berjualan dan aktivitas ekonomi lainnya,” katanya.

Jika kunjungan wisata makin banyak dan menghasilkan PAD, maka manfaat­nya akan kembali lagi kepada masyarakat. Seperti untuk pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan sarana prasarana pendidikan, kese­hatan, penerangan jalan umum (PJU) hingga bantuan untuk pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu).

“PAD yang dihasilkan ini manfaatnya untuk kepen­tingan masyarakat juga. Mu­lai dari pembangunan jalan hingga sarana kesehatan, pendidikan dan lainnya. Se­hingga kami memiliki kewa­jiban untuk memaksimalkan PAD agar terus naik setiap tahunnya. Itu yang sedang kami lakukan saat ini,” ujarnya.

Tak hanya fokus pada sepuluh wisata baru saja, lanjut Agustina, penarikan PAD melalui pajak hiburan atau wi­sata lainnya juga akan terus digenjot. Dia juga meminta seluruh pengusaha atau pemilik tempat hiburan/wisata yang memiliki kewa­jiban membayar pajak lebih taat dan tertib tepat waktu.

“Sejauh ini kami terus ber­sinergi dengan PHRI dalam mengoptimalkan pendapatan pajak dari sektor hiburan atau wisata. Kewajiban pengusaha membayar pajak dan kami pemerintah memiliki kewa­jiban untuk memberikan pelayanan serta melakukan pembangunan infrastruktur ke setiap objek wisata,” katanya.***

Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024
Bupati Dadang Supriatna Instruksikan BPBD Siaga Bencana di Kabupaten Bandung
Banjir Masih Merendam Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung
Kabar Gembira, Ratusan Petani Tembakau Bandung Barat Dapat BPJS Ketenagakerjaan
Hanyut Terseret Banjir Dayeuhkolot, Keberadaan Julaeha Masih Misteri
BNPB Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Ciptakan Pilkada Damai, KPU Kota Bandung Gelar Doa Bersama Lintas Agama
bank bjb Tawarkan Peluang Investasi Melalui Surat Berharga Perpetual dengan Kupon yang Tinggi
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 20:44 WIB

bank bjb Raih Platinum Rank di Ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2024

Senin, 25 November 2024 - 19:21 WIB

Bupati Dadang Supriatna Instruksikan BPBD Siaga Bencana di Kabupaten Bandung

Senin, 25 November 2024 - 18:38 WIB

Banjir Masih Merendam Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung

Senin, 25 November 2024 - 16:20 WIB

Kabar Gembira, Ratusan Petani Tembakau Bandung Barat Dapat BPJS Ketenagakerjaan

Senin, 25 November 2024 - 13:02 WIB

Hanyut Terseret Banjir Dayeuhkolot, Keberadaan Julaeha Masih Misteri

Berita Terbaru