DARA | JAKARTA – Beredar vidio di media sosial emak-emak berbicara dalam bahasa sunda, isinya: Jika Jokowi menang, “Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tieung. Awewe jeung awene meunang kawin, lalaki jeung lalaki meunang kawin“. Diunggah lewat akun @citrawida5 di twitter.
Jejak digital unggahan tersebut kini hilang. Akunnya pun sudah di-protect. Pasalnya, cuitan itu ternyata menuai pro kontra. Bahkan, polisi menciduk Emak-emak itu.
Sementara itu, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Ferdinand Hutapea menilai video viral perempuan itu bukan kampanye hitam.
“Itu bukan kampanye hitam, itu adalah ekspresi emak-emak yang menyampaikan kekhawatiran dan prasangkanya, dan mereka pikir akan muncul jika rezim ini menang Pilpres,” kata Ferdinand seperti dilansir CNNIndonesia.com, Senin (25/2).
Dalam video itu terlihat dua orang perempuan berbicara dalam bahasa sunda saat kampanye door to door. Mereka meyakinkan warga bahwa Jokowi akan melarang azan dan membolehkan pernikahan sesama jenis.
Ferdinand mengakui bahwa perempuan tersebut merupakan anggota relawan Partai Emak-emak Pendukung Prabowo-Sandi (PEPES) Karawang. “Mereka organ relawan yang telah disertifikasi BPN. Tandatangan BPN, tapi bukan prabowo. Bisa ketua, wakil ketua, direktur relawan,” kata Ferdinand.***
Editor: denkur