Beberapa distributor atau suplier tidak mengambil beras dari bulog menjadi kendala bagi Bulog Divre Cianjur dalam menyalurkan beras BPNT. Akibatnya, hanya dapat menyalurkan sekitar 1000 ton.
DARA | CIANJUR — Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Cianjur mencatat penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) baru sekitar 1000 ton, sedangkan total kebutuhan seluruhnya sebanyak 5000 ton.
Kepala Bulog Subdrive Cianjur, Agus Siswantoro, menjelaskan, hingga November total penyaluran beras BNPT mencapai sekitar 1000 ton. Untuk Kabupaten Cianjur mencapai 600 ton, Sukabumi 200 ton, Bogor, dan Depok sekitar 200 ton.
“Kebutuhan untuk di Kabupaten Cianjur mencapai 1600 ton, kalau kebutuhan untuk seluruh kabupaten/kota yang dibawahi Bulog Subdivre Cianjur itu sekitar 5000 ton,” kata Agus, Jumat, (6/12/2019).
Ia menjelaskan, penyaluran BPNT untuk Cianjur ada beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Campaka, Campaka Mulya, Cianjur, Cibinong, Cidaun, Takokak, Sindangbarang, Sukanagara, Leles, dan Kecamatan Karangtengah. “Untuk kendala yang tengah dihadapi saat ini, masih terdapat wilayah yang belum disalurkan, karena semua wilayah kami komit untuk PO bulog sesuai dengan instruksi Kemensos,” ucapnya.
Penyaluran BPNT, lanjut dia, belum dapat disalurkan secara optimal, karena ada beberapa distributor atau suplier tidak mengambil beras dari bulog. Sehingga, hanya dapat tersalurkan sekitar 1000 ton.
“Saat ini ada enam agen distributor yang melakukan kerja sama dengan Bulog Subdivre Cianjur. Namun hanya sebagian saja yang mengambil beras dari kami dan lebih memilih beras lokal,” ujarnya.
Ia menambahkan, meskipun Kemesos telah mengeluarkan surat edaran terkait penyaluran BPNT dan hanya sebatas imbauan saja, tampaknya tidak memengaruhi distributor tidak mengambil ke Bulog. “Hingga saat ini memang belum ada sanksi buat distributor yang tidak mengambil beras ke bulog, dan itu juga bukalah wewenang kami,”katanya.***
Wartawan: Purwanda | Editor: Ayi Kusmawan