Budayawan Nurseno SP Utomo Prihatin Banyak Peninggalan Bersejarah di Garut Beralih Fungsi

Sabtu, 24 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Budayawan asal Garut, Dr (HC) Nurseno SP Utomo.(Foto: andre/dara)

Budayawan asal Garut, Dr (HC) Nurseno SP Utomo.(Foto: andre/dara)

“Gedung itu dibuat pada jaman penjajahan dulu, dan itu menjadi pertama kali adanya sinema di Kabupaten Garut,” ucapnya.

DARA| Salah seorang budayawan asal Garut, Dr (HC) Nurseno SP Utomo, mengaku sangat prihatin banyaknya peninggalan sejarah di Kabupaten Garut yang hilang tau tidak terawat.

Nurseno menegaskan peninggalan sejarah bukti-bukti yang menunjukkan suatu peristiwa yang dialami manusia pada masa lampau. Peninggalan sejarah dapat berupa budaya, benda, bangunan, tulisan, gerakan, atau upacara dari masa lampau.

Namun seiring kemajuan jaman, banyak masyarakat yang tidak menghiraukan peninggalan sejarah, bahkan tidak sedikit di antaranya peninggalan sejarah seperti gedung yang beralih fungsi seperti menjadi Cafe, tempat berjualan, hingga yang mamngkrak tidak digunakan.

Menyikapi hal tersebut, Nurseno SP Utomo, mengaku sangat prihatin. Ia pun mengajak pemerintah hingga masyarakat untuk melestarikan peningalan sejarah yang ada di Kabupaten Garut.

“Saya merasa sangat prihatin banyak gedung peninggalan sejarah yang dialih fungsikan, bahkan sampai ada yang mangkrak tidak terurus. Padahal itu peninggalan yang sangat berharga bagi kita, agar masyarakat tahu sejarah kita,” ujar pria yang akarab disapa GB tersebut, Jumat (23/8/3034).

Nurseno mencontohkan, di Kabupaten Garut ada gedung haritage yang dulu dipergunakan sebagai bisokop, namun saat ini akan dialih fungsikan menjadi tempat berjualan salah satu makanan yang sedang ngetrand.

“Saya sungguh sangat menyayangkan, padahal gedung itu dibuat pada jaman penjajahan dulu, dan itu menjadi pertama kali adanya sinema di Kabupaten Garut,” ucapnya.

Karena itu, Nurseno berharap yang kelak akan menjadi pemimpin baik di Kabupaten Garut atau di Jawa Barat, merupakan sosok yang peduli dan bisa menjaga serta melestarikan gedung-gedung bersejarah.

Ia menilai, sosok yang peduli terhadap kelestarian sejarah dan budaya yang ada di Jawa Barat adalah Dedi Mulyadi, yang saat ini merupakan salah satu bakal calon Gubernur Jawa Barat.

“Saya melihat beliau selama ini sangat konsisten dan perhatian terhadap sejarah dan budaya yang ada di Jawa Barat. Semoga dengan adanya pemimpin yang
peduli, tempat-tempat atau bangunan bersejarah yang ada di Jawa Barat, ksususnya di Garut bisa dijaga dengan baik,” katanya.

Editor: Maji

Berita Terkait

Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional
Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal
Universitas Paramadina Gelar Presidential Lecture Bersama Susilo Bambang Yudhoyono
Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia
Diduga Embat Dana Desa, Seorang Kuwu di Cirebon Dituntut Tujuh Tahun Penjara
Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025
Tentukan Awal Ramadan, MUI Gelar Sidang Isbat Jumat 28 Februari 2025
Jelang Ramadan, Polresta Cirebon Gencarkan Razia Miras
Berita ini 111 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:56 WIB

Presiden Prabowo Tegaskan Layanan Bank Emas Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia Dukung Ketahanan Ekonomi Nasional

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:52 WIB

Pemerintah Percepat Program MBG, Dorong Peran Koperasi dan Industri Susu Lokal

Kamis, 27 Februari 2025 - 12:40 WIB

Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia

Rabu, 26 Februari 2025 - 19:36 WIB

Diduga Embat Dana Desa, Seorang Kuwu di Cirebon Dituntut Tujuh Tahun Penjara

Rabu, 26 Februari 2025 - 15:55 WIB

Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan Jatuh Hari Sabtu 1 Maret 2025

Berita Terbaru