Buka Sekolah Keagamaan Berasrama di Tengah Pandemi, Menag: Ini Sangat Riskan

Rabu, 15 Juli 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemeriksaan suhu badan di pondok pesantren. (Foto: Humas Pemprov Jabar)

Pemeriksaan suhu badan di pondok pesantren. (Foto: Humas Pemprov Jabar)

“Itu saya mohon bantuannya, dalam kaitan kita membuka kembali sekolah-sekolah. Kita akui ini sangat riskan, apalagi sekolah asrama,” kata Fachrul Razi.


DARA | JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan upaya membuka sekolah keagamaan berasrama di tengah pandemi Covid-19 saat ini sangat berisiko besar. Menurutnya, sekolah berasrama rawan terhadap penularan virus corona.

Hal itu ia utarakan saat memberikan pidato dalam acara ‘Dialog Lintas Iman’ yang dihadiri para pemuka agama secara daring, Selasa (14/7/2020).

“Itu saya mohon bantuannya, dalam kaitan kita membuka kembali sekolah-sekolah. Kita akui ini sangat riskan, apalagi sekolah asrama,” kata Fachrul Razi seperti dikutip cnnindonesia.com, Rabu (15/7/2020).

Fachrul mengatakan pihaknya menemukan sebuah pendidikan keagamaan berasrama yang beberapa siswanya ditemukan positif corona. Meski demikian, ia tak menyebut nama institusi sekolah berasrama yang dimaksud tersebut.

Selain itu, lanjut dia, terdapat beberapa siswa di sekolah tersebut yang sudah terinfeksi virus corona sejak dari rumah. Hal itu lantas menjadi persoalan tersendiri manakala memutuskan untuk membuka sekolah berasrama.

“Kalau yang datang enggak sehat dan bawa virus pasti menulari teman-temannya dan itu terjadi baru-baru ini dan sudah bisa kita atasi,” ujarnya.

Melihat hal itu, ia menyatakan Kemenag akan memastikan tiap siswa yang datang ke sekolah berasrama wajib dinyatakan sehat terlebih dulu.

Menurutnya, tak akan ada penyebaran virus corona apabila para siswa, guru dan ustaz yang berada di dalam sekolah tersebut dalam keadaan sehat.

Fachrul lantas menekankan agar tiap sekolah keagamaan berasrama untuk menjalankan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat untuk meminimalisasi penyebaran corona di lingkungan sekolah.

“Kita enggak ingin ada lost generation, atau generasi hilang karena Covid-19. Kita usaha bersama-sama agar belajar bisa dilanjutkan tapi aman Covid,” ungkap Fachrul.

Saat ini sudah banyak sekolah keagamaan berbasis asrama seperti pondok pesantren yang sudah dan akan dibuka untuk menggelar kegiatan belajar mengajar di tengah pandemi virus corona. Akan tetapi, beberapa di antaranya ada yang ditemukan muridnya terpapar Covid-19.

Salah satunya terjadi Pondok Pesantren Gontor 2 yang berlokasi di wilayah Kecamatan Siman, Ponorogo, Jawa Timur. Terdapat 7 santri yang positif mengidap Covid-19. Pesantren itu lantas memberlakukan isolasi setelah satu santrinya terkonfirmasi positif corona.***

Berita Terkait

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer
Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya
Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti
Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB
Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
Proyek Pembangunan Gedung Pemuda Mangkrak, DPRD Bandung Barat Cari Solusi?
Inilah Makna 6 Makanan dan Kebiasaan yang Hadir Saat Perayaan Tahu Baru Imlek
Berita ini 0 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:29 WIB

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:15 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer

Kamis, 30 Januari 2025 - 19:55 WIB

Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya

Kamis, 30 Januari 2025 - 16:29 WIB

Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti

Kamis, 30 Januari 2025 - 14:59 WIB

Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB

Berita Terbaru