Kelakuan Friska akhirnya terbongkar dan ia diusir oleh keluarga Buana. Sisi lain kehidupan Pasha dan Lula sangat menyedihkan. Mereka tak punya uang untuk sekadar beli dua bungkus nasi.
DARA – Lia orang orang yang pertama kali tahu kondisi ekonomi Pasha dan Lalu. Ia memergoki kalau Lula tak punya untuk beli token listrik dan nasi bungkus. Tapi, ketika Lia hendak memberi uang, Lula nolak mentah-mentah, tak mau menerima pemberian dari Lia.
Lalu, yang paling menyedihkan buat Lia, ketika tahu bahwa untuk membeli dua nasi bungkus saja, Lia sampai menyimpan sepeda motornya di warung.
Sebetulnya Lula sudah memberi dua bungkus nasi buat sarapan dirinya dengan Pasha. Tapi, ditengah perjalanan pulang motornya kehabisan bensin. Sialnya lagi, nasi bungkusnya jatuh hingga berserakatan di tanah.
Lula kembali lagi ke warung nasi dengan jalan kaki dan menuntun motornya. Memohon kepada pemilik warung agar diberikan lagi nasi bungkus dengan jaminan motor. Tukang warung pun bersedia meski ia tidak tega.
Sisi lain, kebusukan Friska akhirnya terkuak juga. Friska diusir oleh keluarga Buana. Bahkan, Nenek dengan marahnya sempat menampar wajah Friska sebelumnya ia diseret keluar oleh Dewa.
Apa yang dilakukan Friska terhadap keluarga Buana? Friska telah berkomplot dengan Kevlin dan Alia untuk merebutkan klien Buana Copr hingga beralih ke Cocorp, perusahaan milik Kevlin dan Alia.
Friska telah menaikan harga tawaran Buana Copr kepada klien-kliennya dan membujuk untuk pindah ke perusahaan milik Kevlin itu. Bahkan, Friska dan kelompoknya sudah sengaja memviralkan keributan di keluarga Buana terkait tuntutan Pasha soal warisan.
Setelah kebususkan Friska terbongkar, Nenek baru sadar bahwa selama ini ia telah membuang Pasha dari keluarga Buana. Maka, Nenek meminta kepada Dewan dan Nana untuk membujuk Pasha kembali ke rumah keluarga Buana.
Begitulah kilasan cerita Sinetron Buku Haruianb Seorang Istri yang tayang hari ini, Kamis (2/12/2021) di SCTV. Lalu maukah Pasha diajak kembali ke rumah keluarga Buana? Kita tunggu episode selanjutnya.
Editor: denkur