DARA | CIANJUR — Konsumsi air bersih masyarakat selama Ramadan terpantau normal. Tapi pola pemakaian air oleh pelanggan mengalami perubahan.
Menurut Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah Air Minum (Perumdam) Tirta Mukti Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Budi Kayawan, perubahan pola pemakaian air bersih itu mengikuti kegiatan masyarakat, yakni sahur, berbuka puasa, dan salat tarawih. Biasanya puncak pemakaian air bersih terjadi pada pukul 05.00 WIB -08.00 WIB.
Dalam Bulan Ramadan pemakaiannnya berubah menjadi pukul 02.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB. “Untuk pemakaian sore hari biasanya terjadi puncak pemakaian sekitar jam 16.00 hingga 18.00, saat ini berubah menjadi jam 14.00 hingga 17.00,” kata Budi, kepada wartawan, Jumat (10/5/2019).
Untuk memberikan pelayanan yang prima selama Ramadan, pihaknya telah mengantisipasi terjadinya gangguan pasokan air bersih pada jam-jam penting tersebut. “Kami siagakan petugas piket yang siaga, setiap ada atau terjadi gangguan pasokaan air bersih kepada pelanggan,” ujarnya.
Budi mengatakan, pemakaian air bersih di Cianjur setiap hari mencapai 34.500 m3. “Jumlah tersebut berdasarkan asumsi penghitungan 1 orang X 150 Liter X 5 orang satu pelanggan x 46 ribu pelanggan. Totalnya 34.500 m3. Jadi harus lebih bijak dalam penggunaan air bersih,” katanya.
Selain itu, tutur Budi, Perumdam Tirta Mukti juga menyiapkan mobil tanki air bersih, untuk memberikan pelayanan jika terjadi gangguan, seperti pipa bocor. “Jadi kami jamin pasokan air bersih selama Ramadan ini tetap terpenuhi,” ujarnya.
Ia mengimbau para pelanggan air bersih agar juga menyiapkan tanki atau bak penyimpanan. Sehingga, ketersediaan air bersih dapat terus terpenuhi. “Maksimalkan pemakaian, matikan kran jika memang bak atau penampungan air sudah penuh,” katanya.***
Wartawan: Purwanda
Editor: Ayi Kusmawan