Persediaan beras medium di Kabupaten Cianjur hingga menjelang Natal 2019 dan tahun baru 2020, aman. Bahkan aman untuk persediaan tahun depan. Pihaknya pun menjamin kualitas beras yang tersedia tidak akan menurun.
DARA | CIANJUR — Bulog Subdivre Cianjur, Jawa Barat menjamin ketersediaan stok beras medium menjelang Natal dan Tahun Baru 2020. Bahkan stok beras medium di empat gudang milik Bulog Subdivre Cianjur dipastikan aman hingga akhir tahun depan.
Wakil Kepala Bulog Subdivre Cianjur, Mita Aryani, mengatakan stok beras di empat gudang Bulog Subdivre Cianjur yang tersebar dua di Kabupaten Cianjur, satu di Kota Bogor, dan satu di Kabupaten Sukabumi saat ini kapasitasnya penuh. Karena itu, Bulog selalu siap menyediakan beras seandainya sewaktu-waktu dibutuhkan.
“Menghadapi Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2020 ini, untuk stok aman. Malahan cukup untuk akhir tahun depan karena posisi gudang-gudang kami kapasitasnya penuh,” kata Mita, kepada wartawan, Kamis (12/12/2019).
Di setiap gudang Bulog juga tersedia stok cadangan beras pemerintah. Stok tersebut sewaktu-waktu bisa dikeluarkan, misalnya ketika terjadi bencana alam.
“Saat terjadi bencana alam, kami dapat mengeluarkannya dengan instruksi dari pemerintah pusat,” ujar Mita.
Selain itu, Bulog Subdivre Cianjur juga bekerja sama dengan Pemkab Cianjur untuk pengadaan cadangan beras pemerintah daerah. Saat ini stok cadangan beras pemerintah daerah tersedia 88 ton.
“Hingga saat ini stok cadangan beras pemerintah daerah belum terpakai. Masih tersimpan di gudang,” katanya.
Mita juga memastikan tidak ada beras di gudang Bulog Subdivre Cianjur yang mengalami penurunan kualitas. Sejauh ini pihaknya secara rutin melakukan pemantauan, terutama terhadap beras yang disimpan cukup lama di setiap gudang.
Jika terjadi temuan penurunan kualitas, lanjut Mita, sesuai SOP harus dilaporkan ke Perum Bulog. Biasanya nanti akan dicek kembali sejauh mana penurunan kualitasnya.
“Kalau dinyatakan masih layak, maka beras itu bisa diolah kembali. Bisa kembali menjadi beras atau bentuk lainnya. Jika penurunan mutunya parah banget, sampai dimusnahkan juga ada. Biasanya beras yang disposal itu penyerapnya pada 2017 atau 2018,” katanya.***
Wartawan: Purwanda | EDitor: Ayi Kusmawan