Memasuki musim hujan beberapa wilayah di Kabupaten Bandung sering banjir, longsor dan pergeseran tanah. Menyikapi hal itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengajak semua pihak melakukan koreksi diri, mengapa ragam bencana itu bisa terjadi.
DARA – Ajakan itu bupati sampaikan kepada para tokoh lintas agama di sela acara Sosialisasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Grand Sunshine Hotel, Soreang, Jumat (5/11/2021).
“Saya mengajak semua pihak untuk mengoreksi diri, termasuk para kiai, ustad dan tokoh agama lainnya mengapa bencana ini terjadi. Mari kita jaga kerukunan antar umat beragama, karena pada prinsipnya semua agama memiliki tujuan yang sama, yaitu menginginkan wilayah kita aman, tenteram dan damai,” ujar Bupati Bandung, Dadang Supriatna.
Setiap umat beragama, mempercayai Tuhan. Ia mengajak masyarakat untuk saling menghormati. Ia pun berpesan kepada FKUB Kabupaten Bandung agar melakukan pembinaan kerukunan secara internal dan antar umat beragama.
“Mari kita kawal akhlak dan moral masyarakat, terutama generasi muda kita. Berikan contoh teladan, tutur, sikap dan perilaku yang baik. Tanpa landasan agama, manusia tidak akan sempurna,” tutur bupati.
Menurut bupati, agama sangat penting, sebab dengan landasan agama maka pikiran manusia akan selalu positif.
“Dengan keimanan dan pikiran positif, aktivitas keseharian kita akan diiringi ‘smile and happy’ (senyum dan bahagia). Melalui perasaan bahagia akan muncul energi positif, di mana akan memicu munculnya inovasi yang bermanfaat untuk meraih impian besar,” ujar bupati.
Bupati meminta FKUB bisa menjadi jembatan pemersatu antar umat beragama, sehingga akan mendukung terwujudnya Kabupaten Bandung yang Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis, menuju masyarakat yang harmonis dan Sejahtera.
“FKUB perlu memunculkan program kegiatan yang terencana dan terarah, sesuai dengan tupoksi san tanggung jawabnya. Baik melalui jalur pendidikan, maupun pemberdayaan lembaga-lembaga sosial keagamaan lainnya,” kata bupati.
Ia menambahkan, stabilitas kerukunan umat beragama juga perlu dipelihara. FKUB melalui tokoh-tokoh agamanya, diharapkan mampu memberikan pemahaman dan pengertian kepada masyarakat, untuk mewaspadai munculnya ajaran agama yang tidak sesuai dengan aturan agama dan perundang-undangan.
“Tantangan pembangunan bidang keagamaan, semakin hari semakin berat. Apalagi di era kemajuan informasi dan globalisasi saat ini. Kehadiran FKUB ini bisa memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah, terutama dalam memelihara ketenteraman dengan menjaga keharmonisan antar umat beragama,” ujar bupati.***
Editor: denkur