Bupati Bandung akan Prioritaskan Penumbuhan Simpul Pangan

Sabtu, 8 Mei 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bupati Bandung, Dadang Supriatna (Foto: Humas Pemkab Bandung)

Bupati Bandung, Dadang Supriatna (Foto: Humas Pemkab Bandung)

Bupati Bandung Dadang Supriatna akan mengevaluasi program peningkatan ketahanan pangan guna percepatan penanganan stunting di Kabupaten Bandung.


DARA – Di era kepemimpinannya, Pemkab Bandung akan terus berupaya mendorong tercapainya ketersediaan, distribusi, konsumsi dan keamanan pangan bagi masyarakat Kabupaten Bandung, sehingga masyarakat dapat mengakses pangan yang sehat dan aman secara berkelanjutan.

Masalah pangan sendiri merupakan salah satu isu nasional dan global, serta menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka prevalensi stunting dan rendahnya kualitas gizi masyarakat.

Terlebih dalam situasi pandemi saat ini, bukan hanya aspek ketersediaan dan distribusi, tapi juga aspek konsumsi dan keamanan pangan bagi masyarakat menjadi prioritas arah kebijakan pemerintah Kabupaten Bandung. Di mana keempat hal itu sangat berpengaruh pada prevalensi angka stunting.

Hal itu diungkapkan bupati saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar Nasional Kolaborasi Pengembangan Simpul Pangan Untuk Pencegahan Stunting pada Masa Pandemi, yang berlangsung di Bale Riung Soreang, Kamis (6/5/2021).

“Kita akan lihat program apa saja yang selama ini sudah berjalan, dan program apa yang masih diperlukan. Tentu kita akan terus mendorong penumbuhan simpul pangan regional kabupaten dan lokal, dalam memenuhi pangan yang sehat dan aman bagi masyarakat melalui kolaborasi dan peran aktif masyarakat,” ujar Bupati Dadang Supriatna.

Data Indeks Ketahanan Pangan (IKP) yang dikeluarkan oleh Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian menyebutkan, bahwa IKP Kabupaten Bandung sebesar 79,08 poin pada tahun 2020 meningkat 2,03 poin dibandingkan tahun 2019.

Skor IKP tersebut meliputi indeks ketersediaan sebesar 69,28 poin, indeks keterjangkauan sebesar 85,28 poin, dan indeks pemanfaatan 81,78 poin.

Tahun kedua pandemi covid-19, tutur bupati, memberikan tantangan besar bagi pemerintah. Selain bidang kesehatan, juga dihadapkan pada ancaman stunting. Hal ini disebabkan pandemi covid-19 yang sangat berpengaruh pada perekonomian.

“Saat daya beli rumah tangga menurun, tentu akan berdampak pada kurang terpenuhinya asupan gizi pada anak maupun ibu hamil. Oleh karena itu, pemulihan daya beli masyarakat menjadi poin penting,” tutur bupati yang akrab disapa Kang DS itu.

Peranan keluarga sebagai komunitas masyarakat terkecil, sangatlah penting dalam mendukung upaya mengatasi masalah gizi, terutama pada asupan gizi keluarga. Mulai dari penyiapan makanan, pemilihan bahan makanan, sampai menu makanan serta berbagi informasi dan pengetahuan bagi peningkatan status gizi masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Kang DS mengapresiasi Yayasan Pilar Tunas Nusa Lestari. Yayasan ini telah melakukan uji coba pengembangan pusat pencegahan stunting di RW 11 Desa Rancaekek Wetan Kecamatan Rancaekek bertajuk Ruang Riung Ceria (RRC).

“Apa yang dilakukan oleh yayasan sebagai salah satu unsur pentahelix ini, diharapkan dapat menjadi daya ungkit dorong bagi masyarakat, untuk meningkatkan pemahaman tentang stunting. Kemudian mengupayakan pencegahan, sekaligus membangun kemandirian untuk kesejahteraan masyarakat yang lebih baik,” ujar Kang DS.

Di acara yang sama, Kepala Bappeda Kabupaten Bandung Cakra Amiyana mengatakan, “Penumbuhan ekosistem simpul pangan merupakan upaya yang inklusif dan intensif dari Pemkab Bandung, bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Pemprov Jabar, serta berkolaborasi dengan organisasi kemasyarakatan, filantropi dan pelaku usaha serta akademisi dan media,“ kata Cakra Amiyana.

Simpul pangan dikembangkan untuk memberikan jaminan ketersediaan pangan yang sehat dan aman bagi masyarakat Kabupaten Bandung.

“Di samping itu, juga memberikan layanan bagi pelaku usaha sektor pertanian dan perikanan. Terutama dalam peningkatan nilai tambah dan skala usaha, serta penciptaan inovasi ketahanan pangan,” ujar Cakra.***

Editor: denkur

Berita Terkait

Bupati Bandung Kumpulkan Kades Bahas Koperasi Merah Putih, DS: Saya Siapkan Anggarannya
BAZNAS Jabar Berhasil Meningkatkan dan Raih Skor Tinggi di Indeks Zakat Nasional 2024
Bupati Bandung Barat Belum Bersuara Terkait Putusan PTUN Atas Gugatan Rini Sartika
Gaspoll di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Bupati KBB Lakukan Pembenahan
Cek Disini, Sampah Lebaran Bandung Raya Yang Dibuang ke TPPAS Sementara Sarimukti
Presiden Prabowo Panen Raya di Majalengka, Bupati Bandung di Ciparay
Menghapus Jenuh Saat Mudik Lebaran, Daop 2 Bandung Sediakan Arena Bermain Anak
PT KAI Daop 2 Bandung Berangkatkan 17.893 Orang, Pucak Mudik Sudah Terlewati
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 10 April 2025 - 17:23 WIB

Bupati Bandung Kumpulkan Kades Bahas Koperasi Merah Putih, DS: Saya Siapkan Anggarannya

Rabu, 9 April 2025 - 19:26 WIB

BAZNAS Jabar Berhasil Meningkatkan dan Raih Skor Tinggi di Indeks Zakat Nasional 2024

Rabu, 9 April 2025 - 11:18 WIB

Bupati Bandung Barat Belum Bersuara Terkait Putusan PTUN Atas Gugatan Rini Sartika

Rabu, 9 April 2025 - 10:13 WIB

Gaspoll di Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Bupati KBB Lakukan Pembenahan

Selasa, 8 April 2025 - 12:08 WIB

Cek Disini, Sampah Lebaran Bandung Raya Yang Dibuang ke TPPAS Sementara Sarimukti

Berita Terbaru

 Penyanyi veteran Titiek Puspa meninggal dunia di Rumah Sakit Medistra, Gatot Subroto, Jakarta Selelatan,  Kamis (10/4/2024) sekitar pukul 16.25 WIB.(Foto: Ist)

HEADLINE

Inilah Lagu-lagu Yang Dinyanyikan Sang Legenda Titiek Puspa

Kamis, 10 Apr 2025 - 19:55 WIB