Bupati Bandung Bagi-bagi DBH Panas Bumi Sebesar Rp18 M kepada Kepala Desa

Rabu, 20 Desember 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Bupati Bandung Dadang Supriatna memberikan sambupatan pada acara
Rekonsiliasi Perhitungan Bonus Produksi Panas Bumi Kabupaten Bandung di Hotel Grand Sunshine, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (20/12/2023).(Foto: diskominfo)

Bupati Bandung Dadang Supriatna memberikan sambupatan pada acara Rekonsiliasi Perhitungan Bonus Produksi Panas Bumi Kabupaten Bandung di Hotel Grand Sunshine, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (20/12/2023).(Foto: diskominfo)

“Saya enggak minta apa-apa. Cuma minta CSR-nya untuk masyarakat. Perhatikan masyarakat saya. Perusahaan Geotermal yang ada di Kabupaten Bandung belum membantu. Maaf saya bicara agak tinggi, karena sudah dua tahun saya enggak didengar,” tutur Dadang Supriatna.


DARA| Bupati Bandung Dadang Supriatna tak dapat membendung kekecewaannya terhadap perusahaan-perusahaan Geotermal yang beroperasi di Kabupaten Bandung. Pasalnya, mereka dinilai kurang memperhatikan warga sekitar yang tinggal tak jauh dari lokasi perusahaan panas bumi.

Hal tersebut disampaikan Bupati Dadang Supriatna di hadapan perwakilan perusahaan Geotermal dan para kepala desa penerima dana bagi hasil panas bumi dalam kegiatan Rekonsiliasi Perhitungan Bonus Produksi Panas Bumi Kabupaten Bandung di Hotel Grand Sunshine, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (20/12/2023).

Dadang Supriatna menyebut banyak perusahaan Geotermal yang melakukan eksplorasi panas bumi di Kabupaten Bandung, namun ironisnya di sekitar lokasi perusahaan Geotermal masih banyak warga yang belum menikmati listrik dan penerangan lampu.

“Ibarat tikus mati di lumbung padi. Mereka melakukan eksplorasi panas bumi dan menghasilkan listrik dari Kabupaten Bandung, namun masih banyak warga Kabupaten Bandung di sekitar lokasi Geotermal yang belum menikmati listrik. Ini kan ironis,” ujar Bupati.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu meminta agar perusahaan-perusahaan Geotermal di Kabupaten Bandung lebih peduli terhadap masyarakat sekitar dengan cara mengalokasikan dana Corporate Sosial Responsibility (CSR) untuk membantu masyarakat Kabupaten Bandung yang belum menikmati listrik.

Ia menyebut masih terdapat 3.000 keluarga tersebar di beberapa desa yang hingga kini belum menikmati sambungan listrik. Ironisnya, mayoritas dari mereka tinggal tak jauh dari lokasi perusahaan Geotermal.

“Saya enggak minta apa-apa. Cuma minta CSR-nya untuk masyarakat. Perhatikan masyarakat saya. Perusahaan Geotermal yang ada di Kabupaten Bandung belum membantu. Maaf saya bicara agak tinggi, karena sudah dua tahun saya enggak didengar,” tutur Dadang Supriatna.

Ia menyebut pihaknya meluncurkan program Bedas Caang Baranang untuk mengatasi masih banyaknya masyarakat yang belum menikmati sambungan listrik. Ia berharap perusahaan Geotermal dapat ikut bersinergi dalam program tersebut melalui konsep kerjasama pentahelix.

“Tolong disampaikan. Masa urusan begini saya harus lapor ke Menteri BUMN, lapor ke Menteri Keuangan. Kita ada program Bedas Caang Baranang, saya harap BUMN Geotermal bisa turunkan CSR-nya. Bukan untuk saya, tapi untuk masyarakat. Urusan masyarakat, saya siap terdepan untuk membela masyarakat,” tandas Kang DS, sapaan akrabnya.

Bagi-bagi DBH Panas Bumi

Pada kesempatan tersebut, Bupati juga secara simbolis menyerahkan dana bagi hasil (DBH) panas bumi dengan nilai total sebesar Rp 18 miliar yang dialokasikan untuk 48 desa yang berada di sekitar lokasi eksplorasi panas bumi.

Penyaluran DBH panas bumi tersebut, kata Bupati, didasarkan pada Perbup Nomor 57 Tahun 2022. Sebelum Perbup itu lahir, desa-desa di sekitar lokasi eksplorasi panas bumi belum pernah memperoleh DBH panas bumi.

“Sebelum saya mungkin enggak ada DBH untuk desa ini. Ini pertama kali di Kabupaten Bandung. Bukan saya membandingkan. Ini bentuk kanyaah saya untuk masyarakat. DBH ini kita berikan untuk desa dan masyarakat,” ungkap Kang DS disambut tepuk tangan meriah hadirin.

Namun Wakil Ketua Apkasi itu meminta para kepala desa dapat memprioritaskan penggunaan DBH panas bumi itu untuk mengurangi angka kemiskinan ekstrem, pengurangan stunting, meningkatkan angka lama sekolah, sarana kesehatan masyarakat, hingga beasiswa untuk anak-anak tidak mampu dan pembangunan rutilahu.

Editor: Maji

Berita Terkait

Nyoblos Pilkada Dua Hari Lagi, Pemprov Jabar Gelar Doa Lintas Agama
Bupati Dadang Supriatna Instruksikan BPBD Siaga Bencana di Kabupaten Bandung
Banjir Masih Merendam Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung
Kabar Gembira, Ratusan Petani Tembakau Bandung Barat Dapat BPJS Ketenagakerjaan
Hanyut Terseret Banjir Dayeuhkolot, Keberadaan Julaeha Masih Misteri
BNPB Imbau Masyarakat Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Ciptakan Pilkada Damai, KPU Kota Bandung Gelar Doa Bersama Lintas Agama
Lima Contoh Ucapan Hari Guru Nasional
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 25 November 2024 - 19:36 WIB

Nyoblos Pilkada Dua Hari Lagi, Pemprov Jabar Gelar Doa Lintas Agama

Senin, 25 November 2024 - 19:21 WIB

Bupati Dadang Supriatna Instruksikan BPBD Siaga Bencana di Kabupaten Bandung

Senin, 25 November 2024 - 18:38 WIB

Banjir Masih Merendam Delapan Kecamatan di Kabupaten Bandung

Senin, 25 November 2024 - 16:20 WIB

Kabar Gembira, Ratusan Petani Tembakau Bandung Barat Dapat BPJS Ketenagakerjaan

Senin, 25 November 2024 - 13:02 WIB

Hanyut Terseret Banjir Dayeuhkolot, Keberadaan Julaeha Masih Misteri

Berita Terbaru