Pertemunya dua tokoh, yang dipandang kontroversial itu tak pelak memunculkan polemik di kalangan elit-elit politik.
DARA|BANDUNG- Dua tokoh Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang namanya tak asing lagi, akhirnya melakukan pertemuan. Mereka adalah Aa Umbara Sutisna dan Djamu Kertabudi, dua tokoh yang selama ini dipandang sebagian masyarakat KBB bersebrangan dalam dunia perpolitikan.
Seperti diketahui Aa Umbara Sutisna, kini menjabat Bupati Bandung Barat periode 2018-2023. Sedangkan Djamu Kertabudi, salah seorang pengamat Ilmu Pemerintahan yang masih aktif sebagai dosen Universitas Nurtanio (Unur). Djamu juga sempat jadi rival saat Pilkada, berpasangan dengan Agus Yasmin sebagai calon wakilnya.
Sejak kekalahan di Pilkada Djamu konsisten mengkritisi kebijakan Pemerintah KBB melalui media sosial.
Bertemunya dua tokoh, yang dipandang kontroversial itu tak pelak memunculkan polemik di kalangan elit-elit politik. Namun Djamu menyikapinya dengan santai. Ia menyatakan jika pertemuannya dengan Umbara, hanya sebuah pertemuan biasa sebagai teman lama.
“Sudah sekian tahun tidak bertemu, akhirnya bertemu kembali di suatu tempat sederhana. Pembicaraan kita juga yang ringan-ringan saja. Dan kita sudah clear,” ujar Djamu, saat dihubungi dara.co.id, Minggu (7/6/2020).
Dalam pertemuan tersebut suasana diantara keduanya cukup mencair. Kata Djamu, kafasitas Aa Umbara dalam pertemuan tersebut, lebih bersifat personal dan menanggalkan kedudukannya sebagai Bupati Bandung Barat.
Saat pertemuan itu, Umbara hanya memakai kaos oblong. Begitu juga Djamu, pakai kaos berkerah dan tidak lepas dengan peci hitam polos.
“Demikian cair sampai lupa PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar), bercipika cipiki, tegur sapa. Semoga saja tidak berdampak pada kesehatan kedua pihak,” ungkap Djamu, yang kerap dipanggil JK ini.
Silaturahmi keduanya berjalan tanpa protokoler. Djamu mengungkapkan jika obrolanpun bersifat ringan-ringan saja. Namun diakuinya, dalam obrolan tersebut terselip makna ada tabayun tentang polemik diantara mereka.
Selama ini, Umbara sering menerima bisikan bahwa posisi JK bersebrangan dengannya. Begitu juga dengan dirinya, kerap menerima info semacam itu.
Djamu menegaskan jika dia sering menyikapi berbagai persoalan di KBB semata-mata berdasarkan fakta namun tetap berdasarkan fakta disertai solusinya, sebagai bahan kajian semua pihak. Tanpa ada unsur kepentingan politik dan ia berpendapat soal diterima atau tidak, tidak ada masalah baginya.
“Saya hanya masyarakat biasa dan karena ada pengalaman dan sedikit ilmu yang dimiliki sering berbicara dengan khalayak, baik secara tatap muka maupun melalui medsos yang mungkin ditafsirkan seperti itu, “tegasnya.
Editor : Maji