Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan berharap, ketiga mitra strategis tersebut bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah.
DARA| Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan melantik dan mengukuhkan Kepengurusan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Kabupaten Bandung Barat (KBB) di Ballroom Gedung B Lantai 4 Komplek Perkantoran KBB-Ngamprah, Kamis (8/6/2023).
Ketiga organisasi tersebut merupakan mitra strategis Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) KBB.
Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan berharap, ketiga mitra strategis tersebut bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan daerah.
Terutama dalam menciptakan kondisi daerah yang aman dan nyaman sebagai upaya menarik investasi.
“Investasi kita (KBB) naik pada tahun 2021 sebesar Rp12 trilyun. Kita juga berhasil WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK RI, dua tahun berturut-turut. Itu semua diraih berkat kerja sama yang baik dan menjalin kekompakan,” ujarnya.
Hengky juga mengajak ketiga forum tersebut untuk mengaktualisasikan sila ketiga dari Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, yang menjaga persatuan dan kesatuan.
Seperti diketahui, jika NKRI ini memiliki keragaman baik suku, adat istiadat, budaya, agama dan lain-lainnya. Begitu juga di wilayah KBB yang termasuk daerah heterogen.
Hengky meminta keragaman tersebut tidak menjadi perpecahan, namun harus tetap kompak dan bersatu padu demi kemajuan daerah.
“Kita punya mimpi, Ekonomi Bandung Barat Kuat tahun 2030. Mimpi itu bisa terwujud apabila kita kompak, bersatu , bekerja sama membangun daerah,” imbuhnya.
Ia optimis KBB bisa maju sesuai harapan, karena memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan.
“Kita melihat potensi pertanian, peternakan dan lainnya ditambah ada proyek strategis nasional yaitu kereta cepat, yang kita yakin akan berdampak bagi pertumbuhan ekonomi kita,” ucapnya.
Sementara, untuk kepengurusan ketiga forum tersebut masing-masing, FKUB diketuai KH Unang Abidin, FPK Berman dan FKDM Pelda Purnawirawan Agus Sugiono.
Editor: Maji