Jumlah balon Kades yang mendaftar untuk “bertarung” dalam Pilkades 2019 di Kabupaten Bandung, meningkat. Bupati berpesan, pemilih jangan tergiur oleh profilnya.
DARA | BANDUNG – Partisipasi pendaftar bakal calon kepala desa (balon kades) menjelang penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak 26 Oktober 2019 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, diklaim mengalami peningkatan.
“Ini terlihat dari banyaknya pendaftar balon kades, yang lebih dari lima orang di ratusan desa. Alhamdulillah pada Pilkades tahun ini, tingkat partisipasi calonnya meningkat,” kata Bupati Bandung, Dadang M. Naser, di Masjid Al Fathu Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (4/10/2019).
Dadang mengungkapkan, meski partisipasi balon Kades meningkat, jumlah balon yang head to head dengan keluarganya menurun. Dari 199 desa yang akan menggelar Pilkades serentak, diketahui baru satu balon yang head to head dengan istrinya.
“Setahu saya baru satu, di Desa Cikoneng, Kecamatan Ciparay. Yang lainnya tidak dengan istrinya, tapi dengan saudaranya. Tapi, saya kira sekarang yang head to head dengan family sangat sedikit. Jadi peminatnya sangat tinggi sekarang,” ujarnya.
Disinggung mengenai persiapan menjelang Pilkades, lanjut dia, pihaknya sudah melakukan Bimtek Santiaji bersama unsur Muspida lainnya untuk para panitia. “Kami juga sudah melakukan deteksi dini terhadap hal-hal yang sifatnya menonjol,” katanya.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas dan keamanan di wilayahnya masing-masing. Menurut Dadang, Kabupaten Bandung telah berpengalaman dalam berbagai penyelenggaraan pesta demokrasi baik legislatif, bupati, gubernur, maupun presiden.
“Kalau ada hal beda pendapat tidak jadi bertengkar, tetap persatuan harus dijaga. Memilih dan dipilih itu hak kita, gunakan hak pilih dengan baik,” ujar dia.
Dia berharap, masyarakat bisa memilih pemimpin yang rasional, pemimpin yang amanah dan memiliki visi tentang kemajuan desa. Tidak hanya melihat profil saja, melainkan juga dari pengalamannya.***
Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan