Satu kios atau warung yang berjualan di kawasan wisata Kamajong bisa mendapatkan keuntungan antara Rp5 juta hingga Rp8 juta per hari.
DARA – Bupati Bandung HM Dadang Supriatna sangat tertarik dengan keindahan alam yang masih alami di kawasan pegunungan objek wisata Kawah Kamojang di Desa Laksana Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung.
Bupati dalam kegiatan Bunga Desa (Bupati Ngamumule Desa) menginap semalam di rumah warga di Kampung Patrol Desa Ibun Kecamatan Ibun Kabupaten Bandung, Rabu (18/5/2022).
Lalu, esok harinya, Kamis (19/5/2022) pagi, bupati didampingi Camat Ibun Wawan Setiawan, Kepala Desa Ibun H Undang Sumarna, penggiat lingkungan Memet Moch Rachmat, dan pihak lainnya meninjau potensi wisata objek wisata alam Kawah Kamojang yang saat ini dikelola oleh BBKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Barat.
Bupati ingin meningkatkan daya dukung objek wisata Kawah Kamojang tersebut dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan. Jika kunjungan wisatawan meningkat, kata bupati, otomatis akan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar, khususnya para pelaku ekonomi kreatif dengan pemasaran produknya di lokasi wisata.
“Saya mendapatkan informasi langsung dari pelaku usaha di kawasan Pangalengan, satu kios atau warung yang berjualan di kawasan wisata itu bisa mendapatkan keuntungan dari hasil penjualan barang atau hal lainnya antara Rp5 juta sampai Rp8 juta per hari. Itu setelah terjadi kunjungan wisatawan yang luar biasa ke obyek wisata tersebut di Pangalengan,” kata bupati saat berbincang dengan camat, kades, dan penggiat lingkungan.
Bupati pun melihat kawasan objek wisata Kawah Kamojang yang sudah ada sejak puluhan tahun silam, sangat potensi untuk terus dikembangkan dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan dari berbagai daerah.
“Yang penting ada kemauan dari pemerintah desa setempat dalam upaya menangkap peluang ekonomi untuk masyarakat dari potensi wisata tersebut. Soalnya, para pelaku usaha yang berdagang di lokasi wisata itu, tentunya warga setempat,” kata bupati.
Bupati menilai di kawasan Kamojang Ibun itu ada peristiwa sejarah Pager Betis.
“Di kawasan Kamojang Ibun ini ada sejarah Pager Betis. Ada sejarah Nyukcruk Galur Pager Betis. Banyak sejarah, dan dimana situs-situs itu kita abadikan, yang pada akhirnya nanti diketahui dan dipahami oleh masyarakat sekitar,” kata bupati.
Ia pun berencana untuk membuat konsep guna mendongkrak obyek wisata Kawah Kamojang itu.
“Nantinya, konsep pengembangan atau penataan obyek wisata itu yang akan kita buat itu, tidak mengganggu alam, tapi bertaraf internasional,” tuturnya seraya menambahkan, kawasan objek wisata Kawah Kamojang itu merupakan lahan dibawah pengelolaan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Jawa Barat, tetapi proses pengelolaannya nanti bisa dikerjasamakan dengan pihak swasta.
“Seperti halnya objek wisata baru di Rancabali Kabupaten Bandung, dalam proses pengelolanya dikerjasamakan dengan pihak swasta,” katanya.
Menurut bupati, objek wisata Kawah Kamojang merupakan obyek wisata yang memiliki potensi yang cukup bagus, sehingga selaras dengan harapan dirinya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pengembangan potensi wisata tersebut.
“Seperti Pak Gubernur bilang, jangan sampai masih ada warga Kabupaten Bandung Jawa Barat yang masih menjadi TKW (Tenaga Kerja Wanita) ke luar negeri. Sehingga kita mencari peluang-peluang untuk peningkatan ekonomi masyarakat sekitar,” tuturnya.
Apalagi, Pemkab Bandung sudah menggulirkan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga untuk masyarakat pelaku usaha. Sudah sebesar Rp40 miliar yang digulirkan, dan jika perkembangannya bagus, nanti pada APBD Perubahan akan ditambah Rp60 miliar untuk membantu ekonomi masyarakat, sehingga IPM Kabupaten Bandung pun secara otomatis meningkat.
“Dengan adanya pinjaman dana bergulir tanpa bunga yang sudah disiapkan Pemkab Bandung itu, dengan harapan terbangun ekonomi baru dan terciptanya lapangan kerja baru. Bahkan ketika saya bertanya kepada pemilik warung, apakah sudah mendapatkan pinjaman dana bergulir tanpa bunga itu, disaat mereka belum mendapatkan pinjaman itu bisa mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan pinjaman itu,” ujar bupati.
Editor: denkur