“Jangan new normal dianggap semua bisa bebas, boncengan bertiga pakai motor, tidak pakai masker, di mobil berhimpitan, itu yang salah,” kata Dadang M. Naser.
DARA | BANDUNG – Kabupaten Bandung secara bertahap akan mulai menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal seperti beberapa daerah lainnya di Jawa Barat. Karena itu, Bupati Bandung Dadang M. Naser berharap masyarakat bisa lebih memahami pengertian AKB dan tidak langsung menganggap semua menjadi normal seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.
“Jangan new normal dianggap semua bisa bebas, boncengan bertiga pakai motor, tidak pakai masker, di mobil berhimpitan, itu yang salah,” kata Dadang saat bersilahturahmi dengan PWI dan IJTI di rumah dinas Bupati, Soreang, Kabupaten Bandung, Jumat (5/6/2020).
Dadang juga menginginkan masyarakat untuk saling menghargai satu sama lain dan selalu menerapkan etika ketika sakit. Setiap orang yang batuk atau flu tidak boleh meludah atau membuang dahak di sembarang tempat.
“New normal itu kuncinya tiga. Selalu pakai masker ketika keluar rumah, cuci tangan pakai sabun atau hand sanitizer, satu lagi jaga jarak,” katanya.
Saat ini, lanjut Dadang, pihaknya tengah melakukan berbagai persiapan untuk membuka kembali lokasi wisata serta cafe atau restoran. Mulai minggu depan beberapa tempat wisata harus dibuka untuk percontohan, dengan syarat pengelola tempat wisata dan pengusaha restoran harus benar-benar siap menjalankan protokol kesehatan.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung, Yosep Nugraha mengatakan bahwa pihaknya sudah menyusun tahapan penerapan AKB di industri pariwisata dengan melakukan sosialisasi, simulasi, verifikasi, dan pelaksanaan uji coba terbatas.
“Senin nanti kita akan bahas tentang bagaimana syarat ketentuan, proses dan mekanismenya, termasuk menentukan jenis usaha pariwisata apa yg bisa diujicobakan dan sistem pengawasan serta evaluasinya,” pungkasnya.***
Editor: Muhammad Zein