“Para santri keluar dari pesantren tidak hanya mengajarkan ngaji dan syiar Islam, melainkan menjadi wiraswasta yang sukses,” harapnya.
DARA – Bupati Bandung HM Dadang Supriatna menyatakan, Pondok Pesantren Tebuireng menjadi kawah candradimuka kader-kader anak bangsa untuk terus melanjutkan perjuangan Rasulullah SAW.
Hal itu dikatakan Bupati saat menghadiri Halal bihalal dan Reuni Gabungan Ikatan Alumni Pesantren Tebuireng (IKAPETE) dan IAMQ Jawa Barat di Ponpes Sirojul Huda, Soreang, Minggu (15/5/2022).
“Maka hal ini sesuai dengan visi misi Kabupaten Bandung, terwujudnya masyarakat Kabupaten Bandung yang bangkit, edukatif, dinamis, agamis dan sejahtera dan disingkat Bedas. Bedas, menurut bahasa Sunda kuat atau tenaganya kuat dan besar,” kata Dadang Supriatna.
Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna menyebutkan, pada kesempatan halal bihalal itu, alumni Pesantren Tebuireng asal Kabupaten Bandung banyak yang hadir. “Termasuk pimpinan pondok pesantrennya, turut hadir,” kata Kang DS.
Pada pertemuan itu, Kang DS mengharapkan kepada banyak pihak untuk mengawal program-program pemerintah yang sah. “Itu merupakan amanat dulu pada saat lahirnya Nahdlatul Ulama oleh KH Hasyim Asy’ari, yang terus dikembangkan dan disosialisasikan dan kemudian dilakukan langkah-langkah melalui syiar Islam,” kata Kang DS.
Kang DS berharap melalui halal bihalal ini semakin memperkuat ukhuwah Islamiyah dan membentuk Akhlakul Karimah sesuai dengan visi misi Kabupaten Bandung. “Saya sangat apresiasi dan mendukung program-program di pesantren,” katanya.
Kang DS mengungkapkan, peranan santri sangat diperlukan, sehingga ia berharap pondok pesantren itu ada kegiatan profesional. “Para santri keluar dari pesantren tidak hanya mengajarkan ngaji dan syiar Islam, melainkan menjadi wiraswasta yang sukses,” harapnya.
Ia menyebutkan, bahwa tempat-tempat destinasi wisata di Kabupaten ada penambahan. Dari eksisting tempat wisata di Kabupaten Bandung yang ada saat ini cukup banyak, imbuh Kang DS, pihaknya akan menambah sekitar 100 destinasi wisata bertarap internasional.
“Nantinya kedepan ada festival-festival dengan menghadirkan para musisi-musisi untuk membangkitkan perekonomi masyarakat dalam rangka membentuk para pelaku UMKM,” katanya.
Terkait dengan kondisi perencanaan pembangunan di Kabupaten Bandung, Kang DS juga berkoordinasi langsung dengan pihak Kementerian di Jakarta. Di antaranya terkait perencanaan pembangunan proyek Tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan hingga Cidaun Kabupaten Cianjur.
“Dari Kementerian memerintahkan kepada saya untuk membuat surat tertulis. Karena proyek Jalan Tol Soreang sampai Cidaun Cianjur itu dan masuk ke Pangalengan merupakan proyek strategis nasional,” ujarnya.
“Alhamdulillah, artinya proyek pembangunan Tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan itu direspon apa yang menjadi gagasan dan impian masyarakat Kabupaten Bandung itu oleh Kementerian,” imbuhnya.
Apabila, kata dia, proyek tol tersebut terwujud dengan tidak merusak lingkungan, dan digarisbawahi tidak akan merusak lingkungan.
“Mari kita sama-sama kepada teman-teman penggerak lingkungan untuk berbicara, kita kawal mulai FS (Feasibility Study/studi kelayakan) sampai Detail Engineering Design (DED)-nya, sehingga tidak ada hal yang merugikan,” katanya.
Bupati Bandung pun menyatakan pihaknya akan mendorong semua komponen, dengan hadirnya Jalan Tol Soreang-Ciwidey-Pangalengan hingga Cidaun akan menambahkembangkan potensi wisata dan membangkitkan perekonomian di Kabupaten Bandung.
Editor : Maji| Wartawan: Trinata
