Jumat keliling atau Jumling dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi ddengan masyarakat. Lalu, menyerap aspirasi dan mengetahui bagaimana kondisinya saat ini.
DARA – Itulah yang dilakukan Bupati Bandung H.M.Dadang Supriatna bersama jajaran kepala dinas setiap hari Jumat.
Jumat kemarin bupati Jumling di Desa Indragiri Kecamatan Rancabali Kabupaten Bandung, Jumat (4/3/2022).
Itu Jumling ke 41 kali, dihadiri para kepala dinas, tokoh masyarakat dan elemen lainnya.
“Jumat Keliling ini dalam rangka silaturahmi dengan masyarakat. Siapa tahu ada warga yang belum ketemu langsung, dan bersilaturahmi langsung dengan saya yang selama ini hanya melihat di foto saja. Ya, sekarang bisa ketemu dan silaturahmi antara saya dengan masyarakat, yang juga turut dihadiri para kepala dinas maupun perangkat daerah,” tutur bupati.
Di hadapan masyarakat Desa Indragiri tersebut, bupati menyampaikan program terwujudnya masyarakat Bandung Bedas (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera).
Visi misi Bandung Bedas itu diimplementasikan melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung.
“Bangkit disini adalah bangkit dari keterpurukan, dan bangkit dari ketidaksesuaian. Bangkit dari keterbelakangan, jangan sampai Kabupaten Bandung tertinggal dari kabupaten/kota lainnya,” kata bupati.
Kemudian visi kedua, kata dia, bahwa pihaknya telah menyediakan layanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan merata.
“Alhamdulillah, tahun 2021 Pemkab Bandung sudah membuat delapan unit sekolah baru SMP di Kabupaten Bandung, sebagai bentuk perhatian pemerintah pada pendidikan untuk kepentngan masyarakat,” ujar bupati.
Dikatakannya, pembangunan sekolah baru itu dalam upaya meningkatkan layanan pendidikan. Di daerah itu, katanya, SD-nya banyak, tapi SMP-nya kurang.
“Kalau setiap desa dibangun SMP, itu tak jadi masalah yang penting anak-anak bisa sekolah,” katanya.
Dalam bidang kesehatan, bupati menyebutkan, penduduk Kabupaten Bandung mencapai 3,62 juta jiwa, dan minimal disiapkan 3500 ruang rawat inap.
“Ternyata, di Kabupaten Bandung baru tersedia 1500 ruang rawat inap, sehingga kita akan membangun lima rumah sakit di Kabupaten Bandung. Lima rumah sakit itu bisa menambah ruang rawat inap yang mencapai 500 ruang rawat inap dari kekurangan rawat 2000 ruang rawat inap. Insya Allah tahun ini akan dibangun di dua titik, yaitu di Kertasari dan Cimaung, dan tahun depan di Ciwidey. Itu untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat di Pacira (Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali,” jelasnya.
Namun untuk tahun ini, bupati menyebutkan, Pemkab Bandung akan membangun dua unit poskesdes di Rancabali. “Ini untuk membantu masyarakat, jangan sampai kejadian serupa di Arjasari, ibu hamil yang akan melahirkan sampai ditandu pakai sarung,” katanya.
Bupati pun berharap para camat berkeliling ke daerah. Jangan sampai setelah kejadian viral baru ada upaya-upaya. Jika di Kecamatan Rancabali masih ada jalan yang masih beraspal tanah segera lapor ke dinas PUTR.
“Nanti kita musyawarahkan, apakah dianggarkan dari Dana Desa, ADPD, atau APBD atau ada bantuan khusus tambahan bagi desa-desa yang belum layak,” katanya.
Menurutnya, membangun sarana kesehatan itu hak dasar masyarakat. “Hak dasar masyarakat itu, di antaranya pendidikan dan kesehatan,” katanya.
Bupati berharap kepada Kadis PUTR dan Disperkintan untuk memperhatikan kondisi perkampungan atau desa yang jalannya masih dalam kondisi tanah.
“Maka tugas saya kepada para camat untuk memantau desa mana saja, jalannya masih dalam kondisi tanah. Saya minta para camat untuk melakukan pendataan jalan yang masih dalam kondisi tanah. Sudah tidak jamannya lagi, pada 2022 masih ada jalan-jalan di desa dalam kondisi masih tanah. Contoh di Baleendah, kelurahan tapi nasih ada jalan kondisi tanah,” ujarnya.
Bupati juga berusaha untuk mengembangkan wisata, untuk meningkatkan tarap hidup masyarakat. Selain itu membangkitkan usaha UMKM dan membuka peluang tempat-tempat usaha baru dengan adanya lokasi wisata itu.
Editor: denkur