Home / Ads

Bupati Bandung Usul Gubernur Jabar Beli Lahan Kritis di KBU

Rabu, 27 November 2019

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ILUSTRASI: Foto: Humas Jabar

ILUSTRASI: Foto: Humas Jabar

Maraknya pembangunan di KBU, membuat Bupati Bandung prihatin. Lahan di sana kini semakin kritis. Agar lahan kritis tidak meluas, menurut bupati, Gubernur Jabar bisa saja membeli lahan tersebut.

 

 

DARA | BANDUNG – Bupati Bandung, H Dadang M Naser, mengusulkan Gubernur Jawa Barat membeli lahan kritis di Kawasan Bandung Utara (KBU) untuk meminimalisasi dampak meluasnya lahan kritis di kawasan itu. Jika tidak segera dibeli lalu dilakukan penghijauan, ia khawatir atas nasib masyarakat di sana, terancam bahaya tanah longsor.

“Negara harus hadir untuk belanja lahan kritis yang dimiliki rakyat. Saya usul agar gubernur Jabar membeli lahan kritis itu,” katanya, saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemkab Bandung, Soreang, Kabupaten Bandung, Rabu (27/11/2019).

Dia menyebutkan, tata aturan mengenai KBU baik masalah pembangunan dan lainnya berada di ranah Pemprov Jawa Barat. Dalam aturan itu jelas tertera bahwa di KBU tidak boleh ada pembangunan sebelum ada rekomendasi dari gubernur.

Saat ini, pembangunan yang dibolehkan di KBU hanya berkisar 20 persen. Sisanya,lanjut dia, direkomendasikan untuk ruang terbuka hijau (RTH). “Kalau Kabupaten Bandung, kami senantiasa mengikuti aturan yang berlaku. Kami tidak mungkin memberi rekomendasi pembangunan besar-besaran di KBU,” ujarnya.

Oleh karena itu, permasalahan di KBU harus segera dituntaskan. Salah satu caranya, dengan duduk bersama, mencari solusi untuk menertibkan masifnya pembangunan di KBU.

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor saat musim penghujan, Pemkab Bandung bersama Karang Taruna di sejumlah desa di Kecamatan Cimenyan dan Cilengkrang, sudah melakukan penghijauan. Saat melakukan penghijauan di kawasan Puncak Bintang di Kecamatan Cimenyan, bupati prihatin atas kondisi lahan kritis yang ada.

“Saya lihat kanan dan kirinya Puncak Bintang, lahannya sangat kritis dan saya khawatir itu bisa menyebabkan terjadinya longsor,” kata Dadang.

Menurut dia, meluasnya lahan kritis di KBU, menjadi persoalan yang harus diselesaikan bersama oleh pemerintah daerah yang wilayahnya masuk KBU. Ia menuturkan, masifnya pembangunan di KBU saat ini berdampak terhadap semakin meluasnya lahan kritis.

Kondisi tersebut sangat mengkhawatirkan, lanjut dia, karena akan menjadi faktor penyebab bencana longsor saat musim penghujan. “Saya harap, para kepala daerah yang wilayahnya masuk KBU, seperti KBB, Kota Cimahi, Kota Bandung dan Kabupaten Sumedang bisa satu meja dan sama-sama menertibkan maraknya pembangunan di KBU,” ujarnya.***

Wartawan: Muhammad Zein | Editor: Ayi Kusmawan

Berita Terkait

FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga
Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X
“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe
Mostbet Online Мостбет Официальный Сайт Букмекерской Компании И Казин
“Greatest Online Casino Down Under » Au Actual Money Casinos 202
Mostbet Přihlášení ️ Mostbet Subscription Na Oficiálních Stránkác
hello world
Citranatal 90 Dha Info
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 13 November 2024 - 10:12 WIB

FGD Evaluasi Sampah Citarum, Mitigasi Harus dari Level Rumatangga

Rabu, 23 Oktober 2024 - 13:44 WIB

Simak Nih, 16 Artis dalam Pembagian Komisi AKD DPR RI, Ahmad Dhani dan Once di Komisi X

Rabu, 2 Oktober 2024 - 22:19 WIB

“свободное Зеркало Мостбет и Сегодня Актуальный Доступ К Сайту Mosbe

Rabu, 2 Oktober 2024 - 17:43 WIB

Mostbet Online Мостбет Официальный Сайт Букмекерской Компании И Казин

Rabu, 2 Oktober 2024 - 15:47 WIB

“Greatest Online Casino Down Under » Au Actual Money Casinos 202

Berita Terbaru

Kepala Dimas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) KBB, Panji Hernawan

BANDUNG UPDATE

Nataru, Wisatawan Bandung Barat Diprediksi Naik Sekitar 15 Persen

Senin, 16 Des 2024 - 16:16 WIB