Bupati Cirebon berhasil menekan harga beras dan komoditas lainnya hingga memberikan rasa lega bagi masyarakat.
DARA | Setelah berbagai upaya yang dilakukan oleh Bupati Cirebon, akhirnya terlihat hasilnya dengan penurunan harga beras di Kabupaten Cirebon.
Penurunan ini memberikan angin segar bagi masyarakat yang sebelumnya merasakan tekanan ekonomi akibat kenaikan harga beras.
Meskipun penurunan tidak terlalu signifikan, namun ini menjadi kabar baik bagi kantong masyarakat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Cirebon, H Dadang Raiman melalui Sidik Wibowo Kabid Perdagangan dan Pengendalian Barang Pokok, menjelaskan harga beras premium dan medium mengalami penurunan sekitar Rp500/Kg.
Hal ini menunjukkan bahwa harga beras mulai stabil dan sesuai dengan daya beli masyarakat.
Selain itu, harga komoditas lainnya juga mengalami penurunan, seperti telur, daging ayam, dan cabai, memberikan kelonggaran ekonomi bagi masyarakat.
Salah satu faktor penurunan harga beras adalah pasokan beras dari daerah Demak, Jawa Tengah, yang mulai masuk ke Kabupaten Cirebon.
Selain itu, upaya gencar dalam operasi pasar di setiap desa juga turut berkontribusi dalam menekan harga beras.
Tidak hanya itu, stok beras menjelang bulan Ramadhan dipastikan aman, dengan adanya kerjasama antara pemerintah daerah dan Bulog Cirebon.
Dengan tersedianya stok beras sebanyak 20 ton, masyarakat dapat memastikan kebutuhan beras mereka terpenuhi hingga Lebaran Idul Fitri 2024.
Meskipun demikian, masyarakat diimbau untuk tidak tergoda oleh hoaks mengenai kelangkaan beras dan melakukan panic buying.
Pentingnya berbelanja dengan bijak disoroti, agar stok beras tetap terjaga dan memastikan ketersediaannya bagi semua masyarakat menjelang perayaan Lebaran.
Editor: denkur | Foto : Saat Pemkab Cirebon melakukan pasar murah di beberapa wilayah Kabupaten Cirebon (Foto: Ist)