Bupati Subang, H Ruhimat melaksanakan panen perdana tembakau di Desa Cintamekar, Kecamatan Serang Panjang, Kabupaten Subang, Sabtu (18/09/2020) pagi.
DARA | SUBANG – Panen perdana kali ini adalah sebagai uji coba pengembangan komoditas tembakau di Kecamatan Serangpanjang.
Bupati Subang H Ruhimat mengatakan, petani perlu melihat komoditas-komoditas yang memiliki keunggulan dan mampu memberikan nilai lebih untuk para petani.
“Tembakau adalah salah satu komoditas yang cocok untuk ditanam di Kabupaten Subang mengingat permintaan akan komoditas ini cukup besar,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Jabar, Suryana mengatakan, tembakau menjadi komoditas strategis produk perkebunan Jawa Barat.
Perkebunan tembakau tersebar hampir di setiap kabupaten atau kota dalam lahan seluas 38 ribu hektar.
Tingginya lahan tembakau di Jabar tak lepas dari sifat tanam tembakau yang bisa hidup di tanah marjinal, yakni tanah berbatu dan kekurangan air. Beda dengan komoditas lain seperti kakau yang penanamannya harus dipelihara secara teliti.
“Tembakau ditanam di tanah berbatu hasilnya bagus dan dari puncuk sampai terbawah laku keras. Kami di pemprov tetap dukung pengembangannya,” ujarnya.
Suryana menjelaskan, Jabar merupakan daerah yang unik. Rata-rata, Jabar menghasilkan 1,2-1,4 ton tembakau per hektarnya. Jenis tembakau yang dihasilkan pun beragam. Tembakau khasnya adalah mole yang memiliki lima jenis, yakni mole merah, kuning, hijau, kecoklatan dan putih.
“Di Indonesia ada delapan jenis tembakau, lima di antaranya ada di Jabar, bahkan sudah mengekspor tembakau mole dan tembakau hitam ke luar negeri. Artinya, tembakau turut menyumbang kan devisa untuk negara,” ujarnya.
Hadir dalam acara panen perdana tersebut, selain Bupati, juga Ketua KONI Kabupaten Subang Asep Rochman Dimyati, permerhati lingkungan Prof Karim, Asda 1 Setda Subang, kepala dinas pertanian, camat Serangpanjang, Ketua Asosiasi Petani Tembakau Jawa Barat dan Ketua Asosiasi Petani Tembakau Kabupaten Subang.***
Editor: denkur