DARA | BANDUNG – Bupati Bandung, Jawa Barat, H.Dadang M Naser, menerima penghargaan Swasti Saba Wistara. Piagam dan trophy penghargaan bagian dari program Kabupaten/Kota Sehat (KKS) tersebut diserahkan Mendagri RI, H.Muhammad Tito Karnavian, di Sasana Bhakti Praja Kemendari, Jakarta Pusat, Selasa (19/11).
Menurut bupati, penghargaan tertinggi program KKS itu, merupakan hasil kerja keras masyarakat dan pemerintah daerah melalui Tim Pembina Kabupaten Bandung Sehat (KBS). Keterlibatan masyarakat yang terwadahi oleh FKBS itu, lanjut bupati cukup signifikan juga berkontribusi terhadap raihan wistara ini.
“Penghargaan ini kami persembahkan untuk seluruh warga Kabupaten Bandung,” ucap bupati.
Dalam kesempatan itu, ia menyebutkan, tahun 2015, Kabupaten Bandung pernah meraih Swasti Saba Padapa. Dua tahun kemudian, pada 2017 kembali meraih penghargaan Swasti Saba Wiwerda.
“Tiga kategori penghargaan dari program Kemendagri dan Kementerian Kesehatan ini sudah kami raih. Setelah mendapatkan Padapa, Wiwerda, dan alhamdulillah sekarang mendapat raihan tertinggi, Swasti Saba Wistara. Sejatinya semua raihan ini harus menjadi cambuk dan pelecut bagi semua pihak untuk bekerja lebih maksimal lagi,” katanya.
Pihaknya tidak sekadar mengejar nilai atau penghargaan semata. Terpenting, lanjutnya lagi, 3,7 juta jiwa penduduk Kabupaten Bandung, bisa sehat sejahtera.
Sementara Kurnia Agustina, menuturkan, untuk mencapai Wistara, di bawah pembinaan KBS pihaknya mengikuti enam tatanan yang menjadi kategori penghargaan itu, yakni kawasan permukiman, sarana dan prasarana umum, pariwisata sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat mandiri dan kawasan kehidupan sosial yang sehat, kawasan sarana lalu lintas tertib dan pelayanan transportasi.
Ia mengungkapkan, Wistara menjadi salah satu manifestasi dari visi pihaknya dalam mewujudkan perilaku individu keluarga dan masyarakat Kabupaten Bandung yang Sehat Tur Hade (Sahate), Sehat Jasmani-Rohani, Sehat Moral dan Material dan Sehat Lingkungan.
Dalam upaya mendukung pencapaian tujuan visinya itu, pihaknya telah melakukan sembilan inovasii diantaranya adalah Termos (Terminal Orang Sehat), Si Ksep (Sistem Kantin Sehat Pelajar), Tadaruss (Taman dan Alam Harus Terurus dan Sehat), Akurad (Akses untuk Komunitas Difabel), Sersan Buka (Seribu Tempat Sampah Buat Kita), Bubur Talas (Buatan Lembur Tangtu Lezat dan Sehat), Kadu Asak (Ka Posyandu Ambuna Sehat Anakna Kuat), Toska (Toilet Sehat untuk Kita) dan Saperak (Sahabat Perlindungan Anak).
“Hingga kini, kami masih gencar untuk mengenalkan dan menerapkan sembilan inovasi ini kepada masyarakat. Tidak terhenti saat kita sudah meraih wistara saja, namun menjaga pola hidup bersih dan sehat harus menjadi kebiasaan dan gaya hidup masyarakat Kabupaten Bandung,” ujarnya.
Senada dengan Bupati Dadang Naser, Kurnia Agustina menuturkan apresiasi dari pusat tersebut, menurutnya tidak hanya untuk FKBS dan Tim Pembina saja, namun untuk seluruh warga Kabupaten Bandung. Sebab kata Kurnia, semua yang sudah dicapai bellum tentu bisa diraih jika tidak ada kerjasama dan sabilulungan semua pihak.
“Terimakasih kepada forum kecamatan sehat, PDS dan PKS, terutama tim pembina, bupati, asisten dan juga sekretaris daerah selaku pembina Kabupaten Sehat. Mudah-mudahan di tahun-tahun mendatang, setelah pembinaan dilakukan di tahun genap, di tahun ganjilnya Kabupaten Bandung dapat kembali meraih Wistara yang kedua kalinya,” ujarnya.
Untuk mencapai wistara, menurut Ernawan Mustika ada tujuh tatanan yang menjadi indikator penilaian untuk model Kabupaten Sehat. Namun pada tahun ini, imbuh Ernawa Kabupaten Bandung hanya mengikuti enam tatanan saja.
“Aturan Kemenkes membolehkan kita mengikuti enam tatanan saja dengan syarat akses sanitasinya si atas 60 persen. Alhamdulillah saat ini, kita berhasil meraih wistara untuk tahap ke satu,” kata Ernawan.
Menyikapi harapan FKBS, selaku Ketua Tim Pembina KBS, Ernawan Mustika mengatakan pihaknya sangat mendukung dan siap lebih maksimal lagi melakukan upaya pembinaan kepada masyarakat.
”Untuk meraih wistara tahap ke dua, syarat yang diajukan minimal tetap di enam tatanan, namun prosentase akses sanitasinya meningkat, harus di atas 80 persen. Kami yakin dengan moto pembangunan Bapak Bupati, Sabilulungan, insya allah kita dapat meraih kembali wistara di tahun mendatang,”ujarnya.***
Editor: Ayi Kusmawan