“Pelaksanaan tes ini berdasarkan instruksi Gubernur Jabar, setelah 40 pegawai di Gedung Sate Bandung dinyatakan positif Covid-19. Rencananya akan dilakukan kepada 400 pegawai Pemda, tapi waktunya menyesuaikan. Kalau hari ini tidak memungkinkan atau ada yang tidak datang, nanti akan dilanjutkan,” ujar Ruhimat.
DARA | SUBANG – Bupati Subang Ruhimat bersama Wakil Bupati Subang Agus Masykur Rosyadi dan Sekretaris Daerah Kabupaten Subang Aminudin mengikuti swab test di Aula Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (3/8/2020).
Selain ketiga pimpinan, swab test juga dilaksanakan kepada seluruh kepala dinas di lingkungan Pemda Kabupaten Subang.
Bupati Subang mengatakan, Pemda Kabupaten Subang sebelumnya telah beberapa kali melakukan rapid test. Dan kali ini dilakukan swab test untuk mencegah penyebaran virus corona di lingkungan ASN Pemda.
“Pelaksanaan tes ini berdasarkan instruksi Gubernur Jabar, setelah 40 pegawai di Gedung Sate Bandung dinyatakan positif Covid-19. Rencananya akan dilakukan kepada 400 pegawai Pemda, tapi waktunya menyesuaikan. Kalau hari ini tidak memungkinkan atau ada yang tidak datang, nanti akan dilanjutkan,” ujar Ruhimat.
Ruhimat menjelaskan, yang membedakan rapid test dengan swab test dari jenis sampel yang diambil. Rapid test dilakukan dengan mengambil sampel darah yang tujuannya memeriksa virus menggunakan antibodi IgG dan IgM yang ada di dalam darah.
Antibodi tersebut terbentuk dalam tubuh saat mengalami infeksi virus. Sehingga ketika di dalam tubuh terjadi infeksi virus, maka jumlah IgG dan IgM dalam tubuh akan bertambah.
Ruhimat menuturkan, hasil rapid test dapat memperlihatkan adanya IgG atau IgM dalam darah. Jika ada, maka hasil rapid test dinyatakan reaktif ada infeksi virus.
“Namun, hasil rapid test bukanlah diagnosis pasti yang menggambarkan infeksi Covid-19. Jika seseorang dengan hasil rapid test reaktif maupun non reaktif, maka dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan lanjutan, yaitu pemeriksaan PCR swab,” jelasnya.
Pemeriksaan PCR swab dilakukan dengan mengambil sampel lendir yang diambil dari dalam hidung maupun tenggorokan. Area tersebut dipilih karena menjadi tempat virus menggandakan dirinya.
Pemeriksaan ini dinilai lebih akurat, sebab virus corona akan menempel di bagian dalam hidung atau tenggorokan saat masuk ke dalam tubuh.
“Hasil akhir dari pemeriksaan PCR swab ini nantinya akan benar-benar memperlihatkan keberadaan virus corona di dalam tubuh seseorang,” katanya.***
Editor: Muhammad Zein