Perumda Air Minum Tirtaraharja kembali menunjukan performa yang membanggakan dengan hasil capaian aktivitas operasional yang melebihi target pada tahun 2022.
DARA | Direktur Operasional Perumda Air Minum Tirtaraharja, Asep Teddy Setiabudi mengatakan, Key Performance Indicators (KPI) tahun 2022 cukup memuaskan. Rata-rata hasilnya melampaui target yang ditetapkan perusahaan.
Ihwal itu sudah dilaporkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Perumda Air Minum Tirtaraharja, di Cimenyan, Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu.
Menurut Teddy, berdasarkan data capaian KPI tahun 2022 disebutkan jumlah penambahan sambungan rumah (SR) atau pelanggan naik signifikan hingga 100,88 persen.
“Target yang ditetapkan perusahaan itu sekitar 110.800 SR, terealisasikan menjadi 111.773 SR pada tahun 2022. Alhamdulillah capaian kami melebihi target tersebut,” ujar Teddy pada dara.co.id melalui sambungan telepon, Selasa (14/2/2023).
Sementara itu, untuk penurunan kehilangan hasil (Air tak berekening) pada tahun 2022 realisasinya mencapai 100,08 persen.
Sedangkan efisiensi penagihan yang ditargetkan meningkat sebanyak 87,50 persen, ternyata realisasinya mencapai 87,84 persen.
“Artinya terjadi peningkatan hingga 100,39 persen,” katanya.
Tetapi, pada penjualan air hanya mencapai 99,87 persen, dari target sebanyak 22.000.313 m3, hanya terealisasi sebanyak 21.971.188 m3.
Teddy menjelaskan, hal tersebut disebabkan oleh kondisi eksternal yang tidak bisa diintervensi, misalnya karena gangguan alam seperti banjir bandang yang terjadi antara bulan Januari hingga Maret 2022 di Sungai Cikoneng, Citarum dan Cisangkuy.
Selain itu juga di Cimahi dan Cisarua yang disebabkan oleh cuaca yang relatif ekstrem sehingga berdampak pada angka penjualan air.
Capaian lainnya, dari sisi laba perusahaan berdasarkan audit dari akuntan publik, Teddy mengungkapkan hasilnya melebihi target yang ditetapkan sehingga kontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD) pun dapat dituntaskan dengan baik pada tahun 2022.
“Peningkatan PAD dari tahun sebelumnya itu sekitar 4,5 miliar rupiah menjadi 7 miliar rupiah di tahun 2022, meningkat sekitar 2,5 miliar rupiah. Nah, untuk tahun 2023 ini kita memiliki target 10 miliar untuk PAD,” tuturnya.
Untuk menuntaskan target tersebut, pihak perusahaan sudah merencanakan pengembangan wilayah untuk penambahan jumlah SR/pelanggan yang akan diprioritaskan pada sistem penyediaan air minum.
Adanya kenaikan tarif pembayaran, menurut Teddy tidak berdampak pada efisiensi penagihan karena dilakukan dalam beberapa tahap dan sudah disosialisasikan sejak tahun 2021, sehingga pelanggan tidak merasa kaget dan tetap bisa menyesuikan diri dengan tarif baru yang diberlakukan oleh perusahaan.
“Kenaikan tarif tersebut kan sudah melalui kajian oleh BPKP dan kita juga sudah melakukan sosialisasi dari tahun 2021 hingga 2022 dan besaran kenaikan tarifnya hanya di kisaran dua puluh persen dan dilakukan sebanyak empat tahap selama satu tahun,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna sangat mengapresiasi capaian yang diperoleh Perumda Air Minum Tirtaraharja.
Sebagai Kuasa Pemilik Modal (KPM) Perumda Air Minum Tirtaraharja, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan seiring kinerja yang sudah bagus, bupati meminta aspek pelayanan pun harus ditingkatkan.
Selama menjadi KPM, menurut orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu, kerjasama yang dilakukan oleh direktur utama, jajaran direksi dan dewan pengawas sangat baik dan kooperatif.
Selain Perumda Air Minum Tirta Raharja, bupati juga melakukan RUPS bersama PT. BPR Kerta Raharja.
Dalam kesempatan itu diketahui, bahwasannya peningkatan cadangan modal dan penguatan CAR atau kecukupan modal merupakan dua hal yang menjadi perhatian bupati pada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) PT. BPR Kerta Raharja (Perseroda) tahun ini.
“Setiap keuntungan harus masuk jadi cadangan modal. Laba yang didapat jangan habis oleh kegiatan-kegiatan lain, tapi harus jadi cadangan modal,” kata bupati.
Editor: denkur