Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 (Pikobar) Jawa Barat telah resmi beroperasi mulai, Selasa (3/3/2020). Sehingga, masyarakat sudah mulai bisa mencari tahu langsung perkembangan terkait wabah virus Corona di Indonesia khususnya di Jabar.
DARA | BANDUNG – Kepala Biro Humas dan Keprotokolan Setda Provinsi Jawa Barat Hermansyah mengatakan, Pikobar menyediakan semua informasi faktual dan aktual kepada masyarakat terkait penanganan dan pencegahan Covid-19 di Jabar.
“Pikobar pun melayani pertanyaan dan pengaduan dari masyarakat, yang memiliki atau melihat orang terdekat punya gejala-gejala Covid-19, seperti demam dan sesak nafas,” kata Hermansyah saat ditemui Gedung Command Center Jabar, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (4/3/2020).
Hermansyah menjelaskan, Pikobar merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah pusat, yang berada di Command Center Gedung Sate. Sedangkan nomor hotline Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar 0811-2093-306 dan Emergency Kesehatan 119.
Sejak nomor hotline dibuka pada Selasa (3/3/2020) sampai Rabu (4/3/20) pukul 15.00 WIB, nomor Hotline Dinkes Jabar melayani 63 sambungan telepon. Sementara Emergency Kesehatan melayani 225 sambungan telepon.
Hermansyah mengatakan, pertanyaan maupun pengaduan dari masyarakat akan dikoordinasikan dengan Dinkes Provinsi Jabar, karena alur pelaporan dan penanganan Covid-19 di Jabar itu satu pintu.
“Nanti dari Dinkes Jabar diteruskan ke Dinkes Kabupaten/Kota. Jika masyarakat mengajukan pertanyaan, maka Dinkes Jabar akan langsung merespons,” ucapnya.
Dirinya menyebutkan, pertanyaan dan pengaduan masyarakat yang masuk ke Dinkes Jabar dan Emergency Kesehatan, rata-rat soal masker, alur kedatangan luar negeri, hand sanitizer, dan keluhan medis.
“Saya rasa masyarakat harus paham apa yang dilakukan ketika memiliki atau melihat orang terdekat mempunyai gejala Covid-19. Setidaknya ada channel atau kontak yang bisa dihubungi, dan mereka bisa menyampaikan,” imbaunya.
Selain itu, lanjut dia, penanganan dan pencegahan dilakukan sesuai alur yang sudah ditetapkan. Yang terpenting, masyarakat tersosialisasikan kontak yang bisa dihubungi saat memiliki gejala Covid-19 dan punya riwayat perjalanan ke negara yang sudah terpapar virus.
Hermansyah menambahkan, bahwa keberadaan Pikobar dapat menangkal informasi bohong atau hoaks terkait Covid-19 di Jabar, yang kerap meresahkan masyarakat.
“Pikobar pun menampung data-data dari Kabupaten/Kota. Nantinya di sini, media (wartawan) akan mendapatkan data akurat dan teraktual soal penanganan dan pencegahan Covid-19,” katanya.***
Editor: Muhammad Zein