Dara| Jakarta – Sebanyak 119 penyelam dari unsur Basarnas, Kopaska, Denjaka, Indonesia Diver dan Taifib diterjunkan untuk mencari VCR (Voice Data Recorder) dan badan pesawat, tidak jauh dari lokasi ditemukannya FDR (Flight Data Recorder).
Seperti dilansir dari Antara, Kepala Basarnas Muhammad Syaugi juga turut serta dalam proses evakuasi dengan menumpang KM SAR Jakarta yang berangkat pukul 08.30 WIB. Sebelumnya, Syaugi melakukan briefing dengan anggota Basarnas di tenda posko.
FDR merupakan salah satu bagian dari ‘black box’ ditemukan empat hari berselang setelah jatuhnya pesawat Lion Air di perairan Tanjung Karawang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, oleh tim penyelam TNI Angkatan Laut.
Benda yang merekam suara terakhir di pesawat sebelum jatuh itu ditemukan di kedalaman 30 meter lewat alat Remotely Operated Vehicle (ROV) yang dimiliki kapal Baruna Jaya I.
Awalnya ROV menemukan serpihan badan pesawat dan sebuah syal yang diduga milik korban. Petugas kemudian membawa ping locater untuk menangkap sinyal ‘beep’ dari kotak hitam tersebut. Hingga Kamis (1/11) total 65 kantong jenazah telah dikirimkan dan diterima tim Disaster Victim Investigation (DVI).***
Editor: Denkur