DARA | BANDUNG – Program carpooling yang digulirkan Pemerintah Kota Bandung diprotes para sopir angkot. Kebijakan itu dinilai tidak berpihak pada nasib supir angkot.
Plt Ketua Koperasi Pemilik Angkutan Masyarakat (Kopamas), Budi Kurnia mengatakan, seharusnya dishub lebih memperhatikan nasib angkot. Sebetulnya pihak Kopamas saat ini sedang bersusah payah meningkatkan minat masyarakat menggunakan angkot. Namun, nyatanya Pemkot Bandung tidak mendukung dengan mengeluarkan kebijakan carpooling bersama Grab.
“Program carpooling menjadi pukulan telak bagi kami sebagai stakeholder angkutan kota sekaligus menafikan usaha-usaha yang telah dilakukan selama ini,” ujarnya.
Budi meminta Dishub Kota Bandung meninjau ulang program carpooling bersama Grab.
Sebelumnya diberitakan Dishub Kota Bandung menggaet Grab dalam program carpooling, yaitu semua pegawai negeri di Kota Bandung setiap berangkat kerja harus naik grab secara berkelompok. Konon maksudnya untuk mengurangi kemacetan.***
Editor: denkur