Titian waktu terus bergulir. Tahun 2020 segera berakhir. Memasuki tahun 2021 dengan seuntai harapan akan perubahan hidup dan kehidupan. Semoga, tahun 2021 nanti Covid-19 hengkang dari bumi pertiwi Indonesia.
Tahun 2020 boleh jadi disebut tahun terpedih. Ribuan orang meninggal dunia karena terpapar corona alias Covid-19. Kondisi memilukan itu, tak hanya di Indonesia, tapi juga di sejumlah negara lain.
Wabah corona pertama kali muncul di Indonesia di sekitaran bulan Maret setelah dua bulan sebelumnya mewabah di China kemudian menjalar di belahan negara lain.
Di Indonesia, corona memang telah benar-benar memporakporandakan sendi-sendi kehidupan manusia. Tak hanya dalam persoalan kesehatan, tapi juga berdampak pada stabilitas ekonomi dan ketenagakerjaan.
Hantaman pandemi ini, telah menewaskan ribuan orang di Indonesia. Hingga catatan akhir tahun ini ditulis, angka positif, sembuh dan meninggal masih fluktuatif.
Jika dilihat dari rata-rata per hari, korban terpapar covid berada dikisaran 100 orang. Pun begitu dengan korban yang meninggal per hari rata-rata ada diangka yang sama yakni 100 orang. Namun, Alhamdulillah angka sembuh pun terus bertambah. Ini sebagai cerminan bahwa keseriusan pemerintah dan pihak terkait dalam memerangi corona benar-benar nyata adanya.
Hingga tulisan ini ditayangkan, di Indonesia jumlah positif 636,154 orang, meninggal dunia 19,248 orang, sembuh 521, 984.
Sedangkan dunia: positif 74,115,894, meninggal dunia 1,646,942, sembuh 41,900,703 orang.
Tentu saja angka ini bukan sebagai angka akhir. Namun, kita berharap tidak lagi bertambah, semi indikasi penambahan kasus masih memungkinkan.
Dipenghujung tahun 2020 ini, tentu saja pemerintah bersama gugus tugasnya terus meningkatkan upayanya dalam memerangi pandemi ini, termasuk juga melakukan langkah-langkah pencegahan dengan berbagai cara.
Operasi yustisi, razia masker, adalah sebuah ihitiar memutus mata rantai penyebaran Covid-19 yang terus dilakukan pemerintah di tiap daerah. Imbauan-imbauan tentang pentingnya penggunaan masker dan unsur lain dalam 3M: Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak juga terus disosialisasikan hingga ke tiap desa atau pelosok.
Vaksin virus corona pun akhirnya sampai di Indonesia, Minggu 6 Desember 2020. Sejumput harapan disuarakan rayat Indonesia,: vaksin itu diharapkan mampu mengobati dan sekaligus mengusir rasa takut terhadap corona, sembuh dan terhindar.
Vaksin itu buatan Sinovac yang berasal dari China dengan jumlah 1,2 juta dosis.
Presiden Joko Widodo menyebutkan, Indonesia terus berupaya mendatangkan vaksin virus corona. Rencananya, Indonesia juga akan mendatangkan vaksin pada Januari 2021 mendatang.
“Kami juga masih mengupayakan 1,8 juta dosis vaksin yang akan tiba di awal Januari 2021,” kata Jokowi, dikutip dari kontan.co.id, Rabu (17/12/2020).
Selain Sinovac, ada lima vaksin virus corona lainnya yang akan digunakan di Indonesia.
Semoga kehadiran vaksin itu akan benar-benar menghentikan dasyatnya serangan covid, sehingga kehidupan rakyat Indonesia kembali tenang dan beraktivitas biasa tanpa diahntui rasa takut.
Dampak terhadap ekonomi
Pandemi Covid-19 telah menimbulkan dampak yang sangat besar terhadap perekonomian. Bahkan perekonomian dunia nyaris jatuh dalam jurang resesi.
Begitu disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka Rakornas Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2020 secara virtual, Senin 15 Juni 2020, seperti dikutip dari detikcom.
“Saat ini dunia menghadapi kondisi yang luar biasa sulitnya. 215 negara menghadapi darurat kesehatan dan harus menyelamatkan warganya dari ancaman Covid-19,” tuturnya.
Saat ini semua negara sedang berjuang untuk menyelamatkan diri dari tekanan ekonomi yang begitu dahsyat. Dari sisi permintaan, suplai hingga produksi terkendala akibat virus ini.
“Pertumbuhan ekonomi dunia terkoreksi amat tajam dan berjuang agar tidak masuk ke jurang resesi. Sekali lagi, situasi seperti ini yang tengah dihadapi semua negara, termasuk negara kita Indonesia,” ujar presiden.
Kondisi ini, membutuhkan respons dari pemerintah yang cepat dan tepat. Baik di bidang kesehatan, maupun bidang ekonomi.
Di bidang kesehatan harus mamu mengendalikan covid agar tidak menyebar lebih luas. Di bidang sosial ekonomi juga harus menjamin warga yang kurang mampu, warga yang terdampak COVID-19 untuk mendapatkan perlindungan dan bantuan sosial.***
Editor: denkur