CATATAN: Fenomena Kerajaan

Minggu, 19 Januari 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: detikcom

Foto: detikcom

Fenomena kerajaan terus bergulir. Setelah geger kemunculan Kerajaan Agung Sejagat, heboh juga adanya Komunitas Sunda Empire. Lalu yang terbaru dan tak kalah bumingnya adalah Kesultanan Selaco atau Kesultanan Selacau. Ada apa dengan Indonesia?


Kerajaan Agung Sejagat muncul di Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Totok Santoso Hadiningrat dan Dyah Gitarja mendaulat diri sendiri sebagai raja dan ratu. Bahkan, mereka mengklaim sebagai penerus Kerajaan Majapahit.

Namun, akhirnya keduanya dicokok kepolisian sebagai tersangka terduga penipuan dan membuat keonaran. Hingga kini proses hukumnya masih berlanjut di Polda Jawa Tengah.

Dua pekan setelah itu, heboh juga soal Sunda Empire. Sebuah komunitas yang berada di Bandung.

Kepala Kesbangpol Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengatakan, pihaknya telah melakukan penelusuran. Hasilnya, Sunda Empire tidak terdaftar dalam administrasi Pemerintah Kota Bandung, baik sebagai organisasi masyarakat maupun organisasi kepemudaan.

Sementara itu, ditulis Liputan6.com, Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Padjadjaran, Ahmad Buchori mengatakan, munculnya kelompok Sunda Empire-Earth Empire bukan sesuatu yang baru. Menurutnya, keberadaan perkumpulan yang mengklaim sebagai sistem pemerintahan dunia yang dikendalikan dari Bandung, Jawa Barat, itu merupakan cerminan dari krisis frustasi sosial yang sedang terjadi di masyarakat.

“Kalau menurut saya ini adalah fenomena krisis yang muncul karena kejenuhan atau kebuntuan sebagian warga yang mungkin mereka hilang orientasi ke depan,” kata Buchori seperti dikutip dari Liputan6.com, Minggu (19/1/2020).

Terkini muncul Kesultanan Selaco atau Kesultanan Selacau. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Tasikmalaya menyatakan Kesultanan Selaco alias Selacau Tunggul Rahayu telah memiliki SK KemenkumHAM dan berkas surat-surat dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

Selama muncul di wilayah Parung Ponteng, Kabupaten Tasikmalaya, sejak 2004 silam, hingga saat ini tidak pernah ada laporan kegiatan yang meresahkan masyarakat. Begitu disampaikan Kepala Seksi Kewaspadaan Daerah Kesbangpol Kabupaten Tasikmalaya, Piping Novianti, Sabtu (18/1/2020). Dikutip dari kompas.com.

Sejak 2004 lalu muncul, lanjut Piping, kesultanan yang didirikan Raden Rohidin Patra Kusumah (40) ini ternyata tak terdaftar di Kesbangpol. “Walaupun demikian, Polsif (Police Selaco International Federation) terdaftar di Kesbangpol sebagai perkumpulan yang terdaftar juga ada akta notaris dan berbadan hukum dari KemenkumHAM, serta berkas surat-surat dari PBB,” ujar Piping.

Penelusuran dan berbagai kajian terhadap latarbelakang kemunculan kerajaan-kerajaan atau kelompok-kelompk itu tampaknya harus segera dilakukan agar keberadaan mereka bisa ditertibkan tanpa harus mengekang kebebasan berkumpul.***

 

 

Berita Terkait

PROSPEK GAZA Kernyit Dahi, dan Kukuhnya Hamas
“BEYOND OF ERA” Trump, dari Kennedy hingga Palestina
Catatan Dewan Pers : Tentang Tantangan Berat Pers di Masa Mendatang
Catatan Akhir Tahun: Strategi Industri Kunci Sukses Pertumbuhan 8 persen
DUA DEKADE TSUNAMI Majulah Terus Aceh!
GEOPOLITIK TIMUR TENGAH Resonansi Turki Cemaskan Teluk
DINASTI POLITIK Antara Assad dan Gemayel: Antara Bassil dan Bashir
TRANSFORMASI SURIAH Al-Jolani Tanggalkan Jejak Al-Qaeda
Berita ini 3 kali dibaca
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 28 Januari 2025 - 11:25 WIB

PROSPEK GAZA Kernyit Dahi, dan Kukuhnya Hamas

Sabtu, 25 Januari 2025 - 09:22 WIB

“BEYOND OF ERA” Trump, dari Kennedy hingga Palestina

Selasa, 31 Desember 2024 - 19:17 WIB

Catatan Dewan Pers : Tentang Tantangan Berat Pers di Masa Mendatang

Senin, 30 Desember 2024 - 12:37 WIB

Catatan Akhir Tahun: Strategi Industri Kunci Sukses Pertumbuhan 8 persen

Selasa, 24 Desember 2024 - 07:39 WIB

DUA DEKADE TSUNAMI Majulah Terus Aceh!

Berita Terbaru