Catatan Kuliah Kebangsaan “Lentera Demokrasi: Menerangi Jalan Menuju Keadilan Sosial”

Kamis, 5 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Istimewa

Foto: Istimewa

Serikat Mahasiswa Universitas Paramadina gelar Kuliah Kebangsaan bertema “Lentera Demokrasi: Menerangi Jalan Menuju Keadilan Sosial”.

DARA | Sudirman Said, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia 2014 – 2016 serta mantan Rektor Universitas Paramadina menyoroti bahwa demokrasi sejatinya bukan hanya soal kebebasan memilih, tetapi juga tentang menjamin martabat setiap individu.

Menurutnya, nepotisme adalah musuh utama demokrasi yang hanya akan melahirkan pemimpin yang dipilih bukan karena kemampuan, melainkan karena hubungan.

Ia juga menyinggung penurunan kualitas demokrasi di Indonesia dalam 10 tahun terakhir yang disebabkan oleh berbagai persoalan seperti korupsi dan pelemahan institusi seperti KPK.

“Korupsi berbicara tentang kerugian negara yang semakin besar. Ironisnya, saat ini mereka yang tidak korup malah justru dipertanyakan,” ujarnya.

Akademisi Universitas Paramadina, Erick Ardianto mengulas dinamika demokrasi di Indonesia dari masa parlementer, demokrasi terpimpin, hingga demokrasi gotong royong yang digunakan saat ini.

Namun, ia mengingatkan adanya ancaman seperti politik dinasti, di mana kekuasaan diteruskan oleh kerabat dekat.

“Di Indonesia, anggota legislatif masih didominasi oleh relasi dekat seperti anak, orang tua, suami, atau istri. Selain itu, penurunan indeks demokrasi juga dipengaruhi oleh pembatasan kebebasan sipil dan penggunaan hukum sebagai alat kekuasaan,” tuturnya.

Dr Sunaryo, Akademisi Universitas Paramadina menegaskan bahwa keadilan sosial adalah fondasi utama bangsa Indonesia, sebagaimana tercantum dalam sila kelima Pancasila.

Ia mengkritik praktik demokrasi yang mengedepankan loyalitas personal daripada kemampuan, yang menurutnya berpotensi menurunkan kualitas proses legislasi.

“Demokrasi bukan sistem yang sempurna, tetapi demokrasi memberikan ruang bagi mahasiswa dan pengkritik untuk mengoreksi jalannya pemerintahan” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (5/12/2024).***

Editor: denkur

 

Berita Terkait

Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Apresiasi Program Rumah Subsidi untuk Wartawan
156 Barang Tertinggal di LRT Jabodebek, Penumpang Bisa Laporan ke Contak Center Ini
Simak Nih, Curhatan Gubernur Dedi Mulyadi kepada Presiden Prabowo
Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis
Hewan Peliharaan dan Sepeda Motor Dominasi Layanan KAI Logistik Periode Arus Balik
PFI dan AJI Kecam Kekerasan terhadap Jurnalis oleh Ajudan Kapolri
Keputusan Dewan Kehormatan PWI Tidak Mengikat, Hendry Ch Bangun Bongkar Kekeliruan
Operasi Ketupat 2025 Hari ke-12: Volume Kendaraan Meningkat, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan di Beberapa Titik
Berita ini 23 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 9 April 2025 - 02:40 WIB

Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Apresiasi Program Rumah Subsidi untuk Wartawan

Selasa, 8 April 2025 - 12:38 WIB

156 Barang Tertinggal di LRT Jabodebek, Penumpang Bisa Laporan ke Contak Center Ini

Selasa, 8 April 2025 - 12:28 WIB

Simak Nih, Curhatan Gubernur Dedi Mulyadi kepada Presiden Prabowo

Senin, 7 April 2025 - 12:54 WIB

Pemudik di Wilayah KAI Daop 6 Yogyakarta Bisa Periksakan Matanya Secara Gratis

Senin, 7 April 2025 - 12:30 WIB

Hewan Peliharaan dan Sepeda Motor Dominasi Layanan KAI Logistik Periode Arus Balik

Berita Terbaru