Tiga titik kamera CCTV di area pendopo rusak. Diduga kerusakan itu terjadi pada server, sehingga menyebabkan hasil perekaman video tidak dapat tersimpan (save).
DARA | “Kondisi kamera pengawas CCTV yang berada di tiga titik di area pendopo sudah dua bulan rusak,” kata Kasatpol PP Kota Banjar Edi Nurjaman, saat ditemui awak media di ruang kerjanya. Jumat (21/10/2022).
Menurut Edi diduga kerusakan terjadi pada server, sehingga menyebabkan hasil perekaman video tidak dapat tersimpan (save). Namun, saat ini kerusakan tersebut sedang diteliti lebih jauh oleh ahlinya.
“Di pendopo kata ahli tekniknya itu kalau tidak salah ‘ya, kameranya jalan tapi servernya mungkin ada trouble (masalah) jadi ga bisa ke rekam, ga bisa ke save (simpan) juga,” kata Edi Nurjaman.
Edi menjelaskan jumlah personil yang bertugas menjaga lokasi ada empat orang yang dibagi menjadi dua shift, namun bisa dilakukan penambahan jika dalam keadaan darurat.
Berdasarkan informasi saat kebakaran terjadi diketahui hanya satu orang personil yang berjaga. Menanggapi hal tersebut Kasatpol PP akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
“Seharusnya dua, kebetulan yang satunya lagi keluar. Ini juga akan kita periksa lagi anggota kami lebih lanjut miss-nya dimana,” ujarnya
Pihaknya beserta kepolisian saat ini sedang melakukan penyelidikan bagaimana orang tak dikenal tersebut bisa masuk ke dalam area pendopo, padahal saat itu kondisi gerbang dalam keadaan tertutup dan di gembok.
“Inikan perlu penyelidikan lebih lanjut, karena kan celah itu bisa datang dari mana saja. Kalau masuk dari depan pastinya akan terlihat oleh piket, belum juga ojek atau pedagang. Apakah kemungkinan dari belakang, kita kan tidak tahu, ini kan harus diselidiki lebih lanjut,” ujar Edi.
Atas kejadian ini Satpol PP akan melakukan evaluasi total standar pengaman di seluruh objek vital milik pemerintah daerah Kota Banjar seperti Pendopo, Setda, Gedung DPRD, maupun pusat perkantoran.
“Saya jamin akan evaluasi total apakah dari standar pengamanan, jumlah personil baik kualitas maupun kuantitasnya kita akan evaluasi, supaya jadi perbaikan lebih lanjut,” tuturnya.
Saat ditanya mengenai kemungkinan motif dibalik insiden itu, dengan tegas Edi mengungkapkan belum mengetahui motif dibalik kejadian tersebut.
Edi menyerahkan sepenuhnya penyelidikan kepada pihak kepolisian serta menggali berbagai informasi dari berbagai pihak yang dapat membantu pengungkapan kasus ini.
“Segala kemungkinan maupun asumsi yang beredar bisa saja terjadi, namun saya tidak mau beropini maupun berasumsi apa pun, kita serahkan pada rekan-rekan kita dari polres,” tegasnya.
Editor: denkur