Terowongan peninggalan Belanda akan kembali diaktifkan untuk mencegah bencana.
DARA | Rencana itu dibahas dalam rapat koordinasi (rakor) Pemerintah Kota Sukabumi tentang kesiapsiagaan dan mitigasi bencana.
Rakor juga mengevaluasi penanggulangan bencana.
Rakor dipimpin Penjabat Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji.
Berlangsung di Oproom Setda Kota Sukabumi, Selasa (12/12/2024).
Dihadiri para asisten daerah, Kepala Baznas, kepala OPD, relawan, BPBD, para camat, lurah, mitra BPBD, dan elemen masyarakat lainnya.
Kusmana menyoroti pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang sering kali datang tanpa peringatan.
Ia mengingatkan kondisi cuaca ekstrem yang sedang berlangsung, terutama dengan curah hujan tinggi di bulan Oktober dan November, berpotensi meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor di Sukabumi.
“Ini adalah tanggung jawab bersama, dan kami membutuhkan sinergi semua pihak untuk mengantisipasi dan merespons dengan cepat,” ujar Kusmana.
Kusmana juga memaparkan data terbaru dari BPBD hingga 5 November 2024, yang mencatat 1.198 titik bencana di wilayah Kota Sukabumi.
Bencana yang tercatat meliputi banjir, tanah longsor, serta kerusakan infrastruktur yang tersebar di berbagai kecamatan.
Sejauh ini, BPBD telah melakukan berbagai upaya dalam menghadapi bencana di Sukabumi, termasuk evakuasi warga terdampak, pembersihan aliran sungai dan drainase, pendirian posko darurat, serta pemberian bantuan kesehatan dan kebutuhan dasar bagi korban bencana.
Di samping itu, optimalisasi peran Kelurahan Siaga Bencana di 33 kelurahan telah ditekankan untuk memastikan respons cepat saat bencana terjadi.
Kusmana menginstruksikan BPBD untuk terus memantau prakiraan cuaca dari BMKG dan memastikan kesiapan CCTV di titik-titik rawan kemacetan untuk mendukung mobilitas darurat saat bencana.
Diketahui sebagai upaya tambahan dalam mitigasi, Pemkot Sukabumi berencana mengaktifkan kembali terowongan besar peninggalan Belanda yang berada di wilayah tersebut sebagai langkah pengendalian air.
Selain itu, Pemkot juga sedang menyiapkan layanan pengaduan dan call center khusus bencana. Layanan ini akan menjadi media bagi masyarakat untuk melaporkan kejadian bencana dan meminta bantuan darurat.***
Editor: denkur | Foto: Ist