“Waktu itu kita tegaskan, kalau ada satu yang melanggar SOP, protokol kesehatan, sekolah itu kita tutup lagi,” tegas Yana.
DARA – Guna mengantisipasi adanya klaster di sektor pendidikan dengan berlangsungnya pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT), verifikasi dan validasi sekolah di Kota Bandung diperketat.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, dari laporan terakhir yang diterimanya, tidak ada klaster yang terjadi pada saat penyelenggaraan PTMT.
“Karena memang prosesnya agar sekolah itu melaksanakan PTMT cukup ketat. Kita atur verifikasi validasi cukup banyak. Sekolah yang lolos gelombang pertama itu sekitar 300an,” kata Yana, di Taman Lansia, Jumat (24/9/2021).
Pada gelombang berikutnya, diutarakan dia, semakin banyak sekolah yang mengajukan PTMT. Saat verifikasi dan validasi, ada sekitar 1.600 yang lolos dan dapat menggelar PTMT.
“Waktu itu kita tegaskan, kalau ada satu yang melanggar SOP, protokol kesehatan, sekolah itu kita tutup lagi,” tegas Yana.
Oleh karena itu, pihaknya berharap, pengawasan bisa dilakukan bersama-sama dari tingkatan yang ada di sekolah hingga Dinas Pendidikan.
“Sekolah dan siswanya menjaga protokol kesehatan. Karena rata-rata siswanya yang senang ingin sekolah. Mudah-mudahan siswanya menjaganya dengan benar. Kemudian orang tua ikut jaga juga,” imbuhnya.
Selain itu, Yana mengungkapkan, vaksinasi Covid-19 untuk para peserta didik juga menjadi salah satu faktor untuk mengantisipasi terjadinya klaster dan syarat digelarnya PTMT.
“Kemarin vaksin untuk usia 12-17 tahun kita sempat terhambat karena harus Sinovac. Alhamdulillah kita sudah dapat 600.000 dosis. Ini kita akan lakukan percepatan. Beberapa hari ini saya lihat cukup banyak yang fokus di usia 12-17 tahun. Dari sekitar 238.000an orang, baru sekitar 30-40 persen (yang sudah divaksin),” ucapnya.
Salah satu percepatannya, yakni dengan vaksinasi massal di sekolah. Lokusnya sudah tidak melihat domisili peserta didik yang ada di sekolah tersebut.
“Kita tidak liat lagi anak ini warga Kota Bandung atau bukan, karena dia berkegiatan di sekolah itu. Vaksinnya harus di sekolah itu. Supaya herd immunity-nya satu sekolah itu,” ungkap Yana.
Editor : Maji
