Waspada, di lingkungan kita masih ada oknum yang terindikasi faham ekstrim dan melakukan aksi teror. Begitu kata Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bandung, Iman Irianto Sudjana.
DARA – Iman mengatakan, itu menjadi indikasi untuk memperkuat ketahanan daerah, lingkungan dan keluarga sebagai deteksi dini.
Masyarakat dituntut untuk bisa lebih mengenali lingkungan terdekatnya terutama keluarga.
“Kita harus lebih mengetahui tentang keluarga kita, apa saja aktivitas keluarga kita. Kita nggak tahu juga kan perkembangan anak kita diluar, mungkin ikut komunitas atau organisasi tertentu. Nah, yang terpenting itu adalah pendampingan keluarga,” ujar Iman di kantornya, Komplek Pemkab Bandung, Soreang (6/4/2021).
Selain itu, pengawasan lingkungan juga dipandang sangat penting terutama lingkungan sekolah. Hal itu cukup beralasan, dimana di sekolah anak-anak bisa dikuatkan dengan berbagai pemahaman terkait penguatan ideologi bangsa.
“Kalau di sekolah ada berbagai mata pelajaran yang bisa diajarkan seperti PMP, PPKN, PSBB, dan wawasan kebangsaan atau kalau zaman dulu itu siswa diwajibkan nonton film G30S/PKI, biar lebih tahu pemberontakan itu seperti apa,” ujarnya.
Lebih jauh, Iman mengatakan harus ada dorongan terhadap partisipasi masyarakat terkait diteksi dini, salah satunya adalah peran dari pemerintahan terkecil seperti RT, RW, dan Desa, dimana para perangkat tersebut harus lebih waspada dan mengenal secara detail setiap warganya.
Dari beberapa kasus yang pernah terjadi, kebanyakan kelompok radikal yang sempat tertangkap di Kabupaten Bandung bukanlah asli warga kabupaten Bandung.
“Mereka itu biasanya berpindah-pindah, menyewa rumah, jadi bukan warga asli Kabupaten Bandung,” katanya.
Karena itu, seharusnya para pemilik kontrakan/rumah sewaan harus lebih jeli memperhatikan aktivitas si penyewa, bukan hanya mempertanyakan identitasnya saja, tetapi juga mengawasi aktivitas kesehariannya.
Begitupun dengan RT, RW, Linmas, kalau misal ada indikasi gerak gerik atau aktivitas yang mencurigakan itu harus segera mewaspadai.
“Biasanya warga yang terpapar paham ekstrim itu memiliki sifat berbeda, jarang bergaul, jarang keluar rumah,” jelasnya.
Langkah preventif yang akan dilakukan Badan Kesbangpol sebagai antisipasi dan peringatan deteksi dini adalah akan segera berkoordinasi dengan pemerintah terbawah terkait deteksi dini, kata Iman.
Disamping itu, pihaknya juga akan lebih masif memberikan sosialisasi dan edukasi kepada kelompok-kelompok masyarakat sebagai gambaran terkait tantangan dan pemahaman agar tidak terjerat paham yang menyimpang.
“Yang terpenting itu adalah mindset masyarakat, harus diisi dengan pemahaman-pemahaman tentang ideologi kebangsaan, jangan sampai mudah terdoktrin oleh ajaran-ajaran menyimpang.” pungkasnya.***
Editor: denkur