Cek Disini, Commuting di Indonesia: Kendaraan Pribadi vs Transportasi Umum

Senin, 30 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy


Hasil suvei Jakpat tentang Commuting di Indonesia(Foto: Jakpat)

Hasil suvei Jakpat tentang Commuting di Indonesia(Foto: Jakpat)

Sebanyak 72% pengguna kendaraan pribadi menggunakannya setiap hari. Sementara itu, hampir 30% pengguna transum mengandalkan fasilitas bersama tersebut 2-4 kali seminggu.

DARA| Pemerintah telah melakukan berbagai upaya penting untuk memajukan transportasi dan konektivitas di Indonesia. Salah satunya membangun infrastruktur transportasi massal untuk mengurangi kemacetan, meningkatkan kualitas udara, dan memperlancar mobilitas masyarakat.

Di sisi lain, pemerintah juga memberikan bantuan subsidi pembelian kendaraan bermotor berbasis baterai sejak tahun lalu.

Jakpat melakukan survei terhadap 2.299 responden di seluruh Indonesia tentang kebiasaan dalam bepergian sehari-hari. Survei ini difokuskan pada jenis transportasi, baik pribadi maupun umum.

Potret penunjang mobilitas

Survei Jakpat menunjukkan penggunaan kendaraan pribadi lebih banyak untuk menunjang aktivitas sehari-hari daripada transportasi umum (transum).

Empat dari 5 responden menggunakan kendaraan pribadi dengan motor sebagai kendaraan yang paling banyak digunakan, sementara 38% responden menggunakan transum. Lebih detail, 28% responden di Jabodetabek menggunakan ojek online sedangkan 22% responden di luar Jawa menggunakan mobil pribadi.

“Meskipun transportasi umum lebih banyak digunakan di Jabodetabek, mayoritas responden tetap memilih kendaraan pribadi, terutama motor, karena efisiensi waktu dan kemampuan menghindari kemacetan. Ini mengindikasikan masyarakat Jabodetabek lebih mengutamakan kenyamanan dalam menghadapi lalu lintas padat, sementara di luar Jawa, keterbatasan akses dan kebutuhan akan kenyamanan pribadi menjadi penentu utama pilihan transportasi,” ujar Lead Researcher Jakpat, Farida Hasna dalam rilisnya yang diterima redaksi dara.co.id.

Umumnya, orang-orang menggunakan kendaraan untuk mobilitas ke kantor. Sebanyak 40% pengguna transum juga menggunakan fasilitas publik tersebut di akhir pekan. Terkait tipe, 21% pengguna transum mengandalkan ojek motor online, disusul angkot (13%) dan kereta rel listrik/KRL (7%).

Hasil suvei Jakpat tentang Commuting di Indonesia(Foto: Jakpat)

Transportasi Pribadi vs Publik

Waktu yang paling umum untuk menggunakan transportasi, baik pribadi maupun umum, cenderung sama, yaitu saat berangkat kerja dan pulang kerja. Puncak penggunaan transum pada pukul 06.00-10.00 dengan persentase 38%. Satu dari 5 pengguna kendaraan pribadi berkendara dari pukul 20.00-22.00.

Soal frekuensi, 72% pengguna kendaraan pribadi menggunakannya setiap hari. Sementara itu, hampir 30% pengguna transum mengandalkan fasilitas bersama tersebut 2-4 kali seminggu.

Dari segi durasi sekali perjalanan, tidak ada perbedaan signifikan antara pengguna transportasi umum maupun pribadi. Lebih dari 40% responden menghabiskan 15-30 menit. Sebanyak 17% dari pengguna transum di Jabodetabek menghabiskan 1-2 jam untuk satu kali perjalanan.

Di sisi lain, menggunakan transum dinilai lebih hemat karena lebih dari 50% penggunanya mengeluarkan biaya kurang dari Rp 250 ribu tiap bulan untuk keperluan bepergian. Sementara itu, 1 dari 3 pengguna kendaraan pribadi menghabiskan Rp 250-500 ribu per bulan.

Apa saja kegiatan yang dilakukan untuk menghabiskan waktu di jalan? Apa saja alasan memilih kendaraan umum dan/atau pribadi untuk mobilitas sehari-hari? Dapatkan hasilnya dengan data mendetail dalam laporan Jakpat “Daily Commuting in Indonesia: Private VS Public Transport”: https://insight.jakpat.net/daily-commuting-in-indonesia-private-vs-public-transport/

 

Editor: Maji

Berita Terkait

Istimewa Pembukaan UKW PWI Jaya-UMJ, Dihadiri Rektor dan Dua Anggota Dewan Pers
Sampurasun Tasikmalaya! Dahsyatnya Weekend Hadirkan Nabila Taqiyyah Hingga Restu di Balekota Tasikamalaya
Serentak, Ratusan Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada 2024 Sudah Dilantik
Lindungi Masyarakat, Pelaku Usaha Kosmetik Harus Patuhi Ketentuan Ini
Mendengar Suara Anak: Komdigi Sempurnakan Regulasi Perlindungan Digital
Bentengi Anak di Ruang Digital, Regulasi Baru Segera Hadir
Lakukan Audiensi, Wirawati Catur Panca-MPR RI Siap Gelar Diskusi Patriotisme Perempuan
Kesbangpol DKI Jakarta Berpotensi Raih Predikat Informatif dalam E-Monev, Ini Syaratnya
Berita ini 95 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 21 Februari 2025 - 11:46 WIB

Istimewa Pembukaan UKW PWI Jaya-UMJ, Dihadiri Rektor dan Dua Anggota Dewan Pers

Jumat, 21 Februari 2025 - 10:49 WIB

Sampurasun Tasikmalaya! Dahsyatnya Weekend Hadirkan Nabila Taqiyyah Hingga Restu di Balekota Tasikamalaya

Kamis, 20 Februari 2025 - 15:14 WIB

Serentak, Ratusan Kepala Daerah Terpilih Hasil Pilkada 2024 Sudah Dilantik

Rabu, 19 Februari 2025 - 12:59 WIB

Lindungi Masyarakat, Pelaku Usaha Kosmetik Harus Patuhi Ketentuan Ini

Rabu, 19 Februari 2025 - 12:49 WIB

Mendengar Suara Anak: Komdigi Sempurnakan Regulasi Perlindungan Digital

Berita Terbaru


PSSI akhirnya melepas posisi Indra Sjafri dari jabatan sebagai pelatih kepala Timnas U-20.(Foto: PSSI)

HEADLINE

Gagal di Ajang Piala Asia U-20 PSSI Pecat Pelatih Indra Sjafri

Minggu, 23 Feb 2025 - 15:21 WIB