Cerita Dibalik Olimpiade 2020 Tokyo, Perenang Cantik Asal Belanda Ini Ternyata Keturunan Jawa, Ini Profilnya

Senin, 2 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ranomi Kromowidjojo (Foto: Viva/M Ali Wafa)

Ranomi Kromowidjojo (Foto: Viva/M Ali Wafa)

Dibalik hingar bingar Olimpiade 2021 di Tokyo Jepang, ada seorang atlet renang asal Belanda yang ternyata memiliki darah keturunan Jawa, Indonesia. Siapakah dia?


DARA – Dia adalah perempuan cantik bernama Ranomi Kromowidjojo. Ia bertanding di Olimpiade 2021 pada 50 meter gaya bebas putri.

Berikut sekilas biografi Ranomi Kromowidjojo sebagaimana dikutip dara.co.id dari Viva.co.id, Senin (8/2/2021).

Ranomi Kromowidjojo, lahir di Sauwerd, kota kecil di Belanda, 20 Agustus 1990.

Ayah Rudi Kromowidjojo atau Kakek Ranomi adalah orang Jawa dari Banyumas dan Probolinggo. Ranomi sudah tahu silsilah keluarganya.

Ranomi pernah datang ke tanah air untuk mengisi sebuah acara di Indonesia 2018 lalu. Ia datang untuk menceritakan kisah suksesnya di bidang olahraga renang. Saat itu, Ranomi mengaku tak banyak memahami tentang tanah air nenek moyangnya.

Ayah Rudi, kakek Ranomi merupakan tenaga kuli perkebunan asal Jawa yang dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda ke Suriname pada awal abad.

Rudi yang dilahirkan di Suriname kemudian pindah ke Belanda dan menikah dengan gadis negeri tersebut, Netty Deemter.

Dari pernikahan Rudi dan Netty dikaruniai dua anak yaitu Ranomi Kromowidjojo serta saudara laki-lakinya, Chjanoy Kromowidjojo.

Prestasi Ranomi Kromowidjojo

Ranomi Kromowidjojo melakukan debut pertamanya dalam pertandingan Internasional ketika dirinya menjadi salah satu peserta di Kejuaraan Renang Eropa 2006 di Budapest. Saat itu Ranomi menjadi peserta estafet renang gaya bebas 4×100 meter.

Dia memperoleh gelar juara dalam Kejuaraan Renang Jarak Pendek Eropa pada tahun 2007, Kejuaraan Renang Eropa 2008, dan Kejuaraan Renang Jarak Pendek Dunia 2008.

Pada olimpiade 2008, ia memenangkan medali emas pada kejuaraan beregu. Dia mengatakan bahwa ingin mendapatkan juara secara individu 4 tahun kemudian. Ia berjuang pada tahun 2008 hingga 2012.

Olimpiade pada tahun 2008 lalu, tim estafet putri Belanda terdiri dari Inge Dekker, Ranomi Kromowidjojo, Femke Heemskerk, Marleen Veldhuis, Hinkelien Schreuder yang mampu mencatatkan rekor dunia baru.

Setelah mendapatkan medali emas beregu, ia Kembali meraih emas di Olimpiade 2012. Ia meraih medali emas di nomor perorangan, 50 meter gaya bebas di Ompiade London 2012. Di Olimpiade 2012 ia memenangkan dua medali sekaligus.

Atlet keturunan Jawa ini sudah beberapa kali meraih medali, termasuk medali emas untuk negaranya. Tercatat Ranomi Kromowidjojo telah mengumpulkan 37 medali emas, 20 perak, dan 12 perunggu level internasional.***

Editor: denkur | Sumber: Viva.co.id

 

Berita Terkait

Kinerja Dinilai Positif, Bapenda : Dukungan KDM Berperan Penting
Nobar Persib di Garut, Polres Siagakan Petugas di Sejumlah Tempat
Berkeliaran saat Jam Pelajaran Belasan Pelajar SMA Diamankan Satpol PP Bandung Barat
Brain Leadership: Kunci Membentuk Tim Berkinerja Tinggi
Tantangan dan Strategi Komunikasi Korporat di Era Digital
Setia pada Lilin, Bukan Printing: Dimas Batik Jadi Penjaga Terakhir Batik Tulis Tasikmalaya
Gandeng Merry Riana, Manzone Perdana Keluarkan Koleksi Unisex
Dua Universitas Kelas Dunia Hadir di Bandung, DLI Siap Tawarkan Pendidikan Global di Tanah Air
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 11:30 WIB

Kinerja Dinilai Positif, Bapenda : Dukungan KDM Berperan Penting

Jumat, 9 Mei 2025 - 18:32 WIB

Nobar Persib di Garut, Polres Siagakan Petugas di Sejumlah Tempat

Kamis, 8 Mei 2025 - 14:39 WIB

Berkeliaran saat Jam Pelajaran Belasan Pelajar SMA Diamankan Satpol PP Bandung Barat

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:07 WIB

Brain Leadership: Kunci Membentuk Tim Berkinerja Tinggi

Rabu, 7 Mei 2025 - 14:03 WIB

Tantangan dan Strategi Komunikasi Korporat di Era Digital

Berita Terbaru

DISDIK

Disdik Jabar Mulai Gelar Sosialisasi SPMB 2025

Kamis, 15 Mei 2025 - 08:32 WIB