Cetak Rekor Muri, Pramuka Jabar Bangun Jembatan Hubungkan Dua Provinsi

Jumat, 12 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jembatan Pramuka di Desa Kalirahayu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon (Foto: Istimewa)

Jembatan Pramuka di Desa Kalirahayu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon (Foto: Istimewa)

Jembatan Pramuka di Desa Kalirahayu, Kecamatan Losari, Kabupaten Cirebon masuk Museum Rekor Indonesia sebagai jembatan gantung pramuka pertama di Indonesia yang berhasil menghubungkan dua provinsi.


DARA – Jembatan lintas provinsi sepanjang 150 meter ini merupakan akses penghubung Desa Kalirahayu dengan Desa Limbangan, Kecamatan Brebes, Provinsi Jawa Tengah.

Pencatatan rekor dilakukan saat peresmian Jembatan Pramuka oleh Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat Atalia Praratya, Kamis (11/11/2021).

“Ini program pengabdian masyarakat yaitu jembatan gantung pramuka pertama di Indonesia yang menghubungkan Jabar dan Jateng yang kini bisa ditempuh hanya tiga menit,” ujar Atalia.

Jembatan pramuka yang membentang di atas Sungai Cisanggarung ini dibangun oleh anggota pramuka selama 20 hari. Dalam prosesnya mereka dibantu relawan vertikal rescue yang sudah berpengalaman membangun ratusan jembatan gantung di berbagai wilayah Jabar.

Atalia mengatakan, meski jembatan gantung namun keamanan dan kekokohannya sudah teruji karena telah mendapat persetujuan dari Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar. Masyarakat tak perlu khawatir karena kualitasnya akan terus dipantau.

“Kita bekerja sama dengan DBMPR dan vertical rescue jadi keamanan dan kekuatan jembatan ini sudah dihitung dengan jelas, menggunakan baja kokoh dan akan terus dipantau,” jelas istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tersebut.

Sebelum jembatan tersebut dibangun, aktivitas masyarakat selama ini cukup terganggu karena sulitnya akses. Mereka harus menggunakan perahu untuk menyebrang bahkan berjalan kaki dengan risiko tersapu air.

“Selama ini masyarakat ada kesulitan melakukan berbagai aktivitas ekonomi, pendidikan dan sosial, mereka harus menggunakan perahu untuk menyeberang dan ini bahaya,” kata Atalia.

Menurutnya, jembatan ini sangat dinantikan kehadirannya oleh masyarakat. Selain dapat mendongkrak perekonomian warga, akses pendidikan warga juga menjadi lebih mudah, sebab tak sedikit warga Desa Limbangan Brebes yang bersekolah di wilayah Kalirahayu. Bila debit air sedang tinggi mereka harus mencari akses lain yang jaraknya sangat jauh.

“Banyak anak sekolah yang tinggal di Jateng tapi bersekolah di Jabar juga kesulitan bahkan ketika cuaca hujan debit air menjadi tinggi maka mereka harus keliling mencari jembatan yang lokasinya sangat jauh, jadi mereka sangat menunggu kehadiran jembatan ini,” ujar Atalia.

Ia berharap, pembangunan jembatan tersebut menginspirasi insan pramuka di wilayah lainnya untuk melakukan hal serupa sebagai wujud pengamalan satya darma pramuka. Kwarda Jabar pun berencana akan kembali membangun jembatan gantung penghubung Jabar – Jateng.

“Ke depannya kita akan bangun lagi di tempat lain di wilayah perbatasan provinsi,” katanya.

Adapun piagam penghargaan rekor Muri diserahkan langsung oleh Sri Widayati mewakili Ketua Umum Muri Jaya Suprana kepada pemrakarsa Jembatan Pramuka Atalia Praratya Kamil di acara Pesta Siaga Pramuka Wilayah Ciayumajakuning yang tak jauh dari lokasi jembatan.

“Mewakili Ketum Pak Jaya Suprana MURI mengesahkan sebagai jembatan pertama di Indonesia penghubung dua provinsi yang dibangun pramuka Jabar,” ujar Sri.

Peresmian Jembatan Pramuka ini dihadiri langsung Wakil Kwarnas Pramuka, Ketua Kwarda Pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi, serta perwakilan Kwarda Jawa Tengah dan Wakil Bupati Brebes.***(deram)

Editor: denkur

Berita Terkait

Sampurasun Baraya Garut! Bersiap Seru Seruan Bareng Ruben Onsu Hingga Kotak di Dahsyatnya Weekend Garut
Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer
Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya
Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak
Apa Perbedaan PPDB dengan SMPB? Simak Nih, Penjelasan Mendiknas Abdul Mu’ti
Resmi, PPDB Diganti Jadi SPMB
Pertamina Tepis Isu, Pastikan Tidak Ada Kenaikan Harga LPG 3 Kg
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025 - 09:17 WIB

Sampurasun Baraya Garut! Bersiap Seru Seruan Bareng Ruben Onsu Hingga Kotak di Dahsyatnya Weekend Garut

Kamis, 30 Januari 2025 - 21:29 WIB

Objek Wisata di Pacira Banyak Tak Berizin, Bupati Bandung Ancam Membongkar

Kamis, 30 Januari 2025 - 20:15 WIB

Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Siap Memperjuangkan Nasib Para Guru Honorer

Kamis, 30 Januari 2025 - 19:55 WIB

Ribuan Guru di Kabupaten Sukabumi Ancam Duduki Gedung Dewan, Ini Tuntutannya

Kamis, 30 Januari 2025 - 18:32 WIB

Gedung Dewan Belum Berpenghuni, Satu Lagi Pembangunan di Bandung Barat yang Mangkrak

Berita Terbaru